Purwakarta (Antara Megapolitan) - Puluhan ribu warga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengikuti parade dan apel kebangsaan bertajuk Nusantara Bersatu di wilayah perkotaan Purwakarta, Rabu.

"Bangsa kita harus bersatu, tanpa melihat latar belakang kelompok apa pun. NKRI harus tetap berdiri kokoh," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Ia mengatakan kegiatan parade dan apel kebangsaan tersebut merupakan bagian dari kecintaan masyarakat Purwakarta terhadap kebinekaan yang tumbuh dalam relung kehidupan anak bangsa.

Menurut dia, semangat tersebut harus diperkuat demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebinekaan dalam bingkai persatuan juga merupakan modal utama untuk meraih kesuksesan pembangunan.

"Kebinekaan itu energi besar, persatuan itu energi besar, energi ini harus dimanfaatkan untuk pembangunan. Energi ini tidak boleh habis hanya karena meributkan hal-hal kecil yang cenderung mengancam integrasi kita sebagai bangsa," kata Dedi.

Parade dan apel kebangsaan Nusantara Bersatu itu diikuti unsur forum komunikasi pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, pegawai, pelajar, dan masyarakat biasa.

Sekitar 30 ribu orang mengikuti aksi "long march" dari perempatan Patung Egrang di Jalan Jenderal Sudirman menuju Taman Pasanggrahan Padjadjaran atau Alun-alun Kian Santang di depan kompleks Pemkab Purwakarta.

Kegiatan itu dibuka dengan pembacaan surat Al-Fatihah dan pekik takbir yang langsung dikomandani Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Salah seorang warga Purwakarta yang mengikuti kegiatan ini, Asep (28), mengaku gembira atas penyelenggaraan kegiatan yang dihelat oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Purwakarta tersebut.

Ia mengaku tidak merasa lelah saat mengikuti iring-iringan rombongan parade, meski harus berjalan kaki sekitar 3 kilometer.

"Saya jujur senang sekali. Ini wajah Indonesia yang sesungguhnya, rukun, tenteram dan damai. Orang Indonesia sebenarnya tidak suka berkelahi, senangnya musyawarah mufakat," kata dia.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016