Bogor (Antara Megapolitan) - Korem 061/Suryakancana, Jawa Barat kembali melanjutkan pendampingan kepada petani dalam medukung program pemerintah mewujudkan swasembada pangan melalui kegiatan cetak sawah di tahun 2017.

"Tahun 2017 program swasembada pangan masih terus dilanjutkan, di wilayah Korem 061/Suryakancana akan dilakukan kegiatan cetak sawah," kata Komandam Korem 061/Suryakancana, Kolonel Inf Mirza Agus di Bogor, Selasa.

Ia mengatakan, program cetak sawah efektif dimulai tahun 2017, dari lima kota dan kabupaten di bawah jajaran Korem 061/Suryakancana, hanya dua kabupaten yang melaksanakan kegiatan cetak sawah.

"Untuk wilayah Korem 061/Suryakancana, cetak sawah akan dilakukan di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi saja," katanya.

Untuk luasan, lanjutnya, masing-masing kabupaten mendapatkan 750 hektare, jadi totalnya ada 1.500 hektare yang akan didampingi jajaran Korem 061/Suryakancana.

"Harapannya dengan program cetak sawah ini, target produksi yang ingin dicapai dapat tewujud, dengan hasil lebih maksimal, karena dua tahun ini target tercapai," katanya.

Menurut Mirza, program cetak sawah tersebut diharapkan juga dapat menambah luas lahan pertanian wilayah Korem 061/Suryakancana yang kondisinya semakin berkurang karena alih fungsi lahan, seperti di Kota Bogor.

Ia menjelaskan, program cetak sawah tersebut memerlukan beberapa tahapan. Pertama, identifikasi calon petani dan calon lokasi yakni calon yang akan ditetapkan sedapat mungkin berasal dari usulan petani.

Identifikasi dilakukan berdasarkan data, informasi dan pengamatan lapangan yang bertujuan untuk menentukan lokasi perluasan sawah yang secara umum peruntukannya sesuai dengan dokumen data tata ruang yang berlaku, standar teknis dan kriteria yang telah ditetapkan.

Tahapan kedua, survei dan investigasi yaitu kegiatan penelitian pada calon lokasi perluasan sawah yang bertujuan untuk memperoleh calon lokasi yang layak untuk sawah.

Pelaksanaan survei dan investigasi dapat dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan desain.

Ketiga, desain yaitu suatu metodologi pelaksana kegiatan yang dilakukan dengan metode pengukuran terestrial atau kombinasi dengan teknik penginderaan jarak jauh. Sebelum pembuatan desain terlebih dahulu dilakukan penyuluhan terhadap petani pemilik lahan.

Tahapan selanjutnya, konstruksi yaitu kegiatan ini memiliki beberapa tahapan mulai dari mempersiapkan petani (sosialisasi, pendaftaran ulang petani, surat pernyataan kesanggupan petani) persiapan administrasi, hingga persiapan lapangan.

Dan tahapan kelima, pemanfaatan sawah baru yakni lahan sawah baru yang telah selesai dicetak harus dimanfaatkan atau ditanami oleh petani dengan tanaman padi.

Menurut Mirza, program pendampingan petani oleh TNI AD dalam mendukung program pemerintah swasembada pangan selama dua tahun berjalan baik.

"Selama dua tahun ini khusus di wilayah Korem 061/Suryakancana berjalan baik. Terbukti dengan apresiasi yang diberikan Menteri Pertanian kepada 13 Babinsa berprestasi. Untuk di Jawa Barat, baru daerah Indramayu yang dapat apresiasi," katanya.

Mirza optimistis target swasembada beras dalam kurun waktu tiga tahun dapat terealisasi dengan dukungan semua pihak.

"Sesuai statment Presiden, tahun ini kita tidak akan impor beras, artinya kebutuhan beras tercukupi. Apabila cetak sawah ini berjalan maksimal, tentunya kebutuhan akan beras dapat terpenuhi dengan baik," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016