Batam (Antara Megapolitan) - Polda Kepri masih menunggu hasil dari laboratorium forensik Mabes Polri cabang Medan terkait penyebab meledaknya kapal Nona Tang II di Pantai Stres, Batuampar, Batam pada 16 November yang mengakibatkan seorang pekerja tewas.
"Kami masih menunggu hasil labfornya. Paling lama dua minggu sudah keluar hasilnya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Pol Eko Puji Nugroho di Batam, Senin.
Eko mengatakan setelah mendapatkan hasil labfor, pihaknya baru bisa bergerak untuk menentukan siapa yang bertanggungjawab atas meledaknya kapal pada saat perbaikan tersebut.
"Sementara kami juga masih terus mengumpulkan bukti-bukti dari peristiwa itu. Keterangan para saksi juga sudah dikumpulkan," kata dia.
Eko juga mengatakan tidak hanya akan memeriksa terkait dengan insiden ledakan yang mengakibatkan satu tewas, tiga terluka saja, namun juga dugaan pencurian minyak menggunakan kapal tersebut di wilayah Karimun.
"Itu nanti juga akan kami telusuri lebih lanjut," kata Eko.
Kapal Tanker Nona Tang 2 yang meledak dan terbakar di Pantai Stres Batuampar diketahui bersandar di lokasi kejadian sudah sekitar satu bulan untuk keperluan perbaikan bodi.
Ledakan diikuti dengan munculnya api dan berkobar diatas dek kapal yang tengah dalam perbaikan tersebut. Asap langsung membumbung tinggi bersama kobaran api.
Berdasarkan informasi dari pekerja saat mengerjakan pengelasan, kondisi tangki tangki kapal belum dilakukan pembersihan atau tank cleaning sehingga saat ada percikan api langsung meledak.
Kasus tersebut sebelumnya ditangani Polresta Barelang Kota Batam namun diambil alih Polda Kepri.
Pengambil alihan penanganan tersebut atas dugaan sebelum diketahui meledak dan terbakar saat sedang proses perbaikan, banyak informasi menyebut bahwa kapal tersebut digunakan untuk tindak kejahatan minyak ilegal.
Salah satunya menyebut bahwa kapal tersebut pernah mengambil minyak mentah dari Karimun diduga ilegal meskipun berdasarkan pengakuan sementara hasil dari lelang.
"Titik poin pemeriksaan tetap dari ledakan yang mengakibatkan korban meninggal. Untuk yang lain-lainnya akan kami dalami lagi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016