Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Warga Kampung Kedung Bokor, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi bergotong royong memasang karung pasir di titik limpasan Sungai Citarum, Senin sore, guna meminimalisir dampak banjir.

"Kita membuat tanggul darurat di area limpasan air Sungai Citarum sepanjang 100 meter agar air tidak masuk ke lingkungan rumah warga," kata Camat Muaragembong Fahrurrozi di Cikarang, Senin.

Tanggul tersebut ditumpuk ratusan karung pasir dan batu setinggi 1,5 meter melebihi permukaan muka air Sungai Citarum.

Dikatakan Fahrurrozi, sebetulnya tanggul tersebut saat ini sedang dalam proses pembangunan permanen oleh pekerja dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Baru 500 meter tanggul itu dibangun, debit air di Sungai Citarum bertambah sehingga meluap ke permukiman warga," katanya.

Guna meminimalisir terjangan banjir, kata dia, petugas bersama warga sekitar memasang karung pasir di bagian tanggul tersebut.

Hingga Senin sore, air sudah tidak meluap dari tanggul dan ketinggian di permukiman warga berkisar 50 centimeter.

Sementara itu, seorang warga Muaragembong bernama Yusuf Maulana (30) menambahkan, banjir juga menerjang dua desa lainnya di daerah setempat.

Dua desa itu adalah Desa Pantai Mekar dan Pantai Bahagia.

"Kedua desa itu juga terkena genangan, tapi yang paling parah di Desa Pantai Bakti karena lokasi jebolnya ada di sana," katanya.

Sebanyak 400 kepala keluarga di lokasi itu terpaksa mengungsi ke lokasi aman untuk menghindari genangan air.

Yusuf menambahkan, Desa Pantai Bakti adalah wilayah yang paling parah diterjang banjir karena dekat dengan aliran Sungai Citarum.

Akibat banjir tersebut, sebagian penduduk terpaksa mengungsi di tenda darurat yang didirikan warga.

Namun ada pula warga memilih bertahan di rumahnya karena khawatir barang berharga mereka hilang.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016