Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor melepas 972 mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) di dalam dan luar negeri guna menyebarkan manfaat dan menimba ilmu lapangan untuk ke depan turut membangun desa melalui berbagai bidang yang dikuasai.

Rektor UIKA Bogor Endin Mujahidin saat pelepasan mahasiswa KKN di Masjid Raya Al-Hijri II Kampus UIKA Bogor, Senin, menitipkan empat pesan yang harus menjadi pegangan mahasiswa KKN saat di luar kampus.

"Pesan saya empat, semoga dapat dipegang oleh mahasiswa agar aktivitas selama KKN dapat bermanfaat dan membantu dirinya saat ini atau ke depan dapat membangun desa, membangun wilayah yang kecil untuk Indonesia maju," kata Endin.

Ia menyebutkan, empat pesan itu adalah niat KKN ini untuk membantu masyarakat, sehingga seluruh aktivitas yang dijalankan akan bernilai pahala dan kebaikan.

Baca juga: Ibn Khaldun Bogor kirim 15 mahasiswa KKN ke Thailand

Kedua, harus selalu ingat bahwa ketika berada di tengah-tengah masyarakat, para peserta KKN tidak hanya membawa nama diri sendiri, tetapi juga membawa nama institusi, maka jaga nama baik itu dengan baik-baik.

Ketiga, jangan pernah terlibat kepada empat perkara, yakni pemakaian dan peredaran narkoba serta minuman keras (miras), melakukan tindakan kekerasan seksual, perundungan dan melakukan aktivitas yang melanggar hukum lain serta aktivitas yang bertentangan dengan NKRI.

Endin menekankan bahwa ketika ada peserta yang terlibat dalam empat perkara tadi, jika terbukti bersalah, maka pihak kampus tidak segan-segan untuk mengeluarkan mahasiswa tersebut dari Kampus UIKA Bogor.

Baca juga: Universitas Ibn Khaldun jadi perguruan tinggi pengelola KIP terbaik se-Jawa Barat

Keempat, setiap mahasiswa yang hadir di desa, hendaknya menjadi uswah atau teladan bagi masyarakat sekitar.

"Sebagai seorang mahasiswa Muslim, dari kampus Islam, jadilah suri tauladan dalam dua hal, teladan dalam menjalankan perintah agama dan teladan bagi penggerak pembangunan di desa," katanya.

Ketua Panitia KKN 2023 UIKA Bogor Immas Nurhayati menjelaskan KKN pada tahun ini dibagi dalam dua wilayah, yakni KKN nasional dan KKN internasional, dengan skema internal dan eksternal.

"KKN internal diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), sedangkan KKN eksternal merupakan KKN yang digelar pihak eksternal serta konversi dari program MBKM Dikti seperti program IISMA, di mana yang mengikuti program tersebut kami nyatakan telah menempuh program KKN dengan cara memberikan konversi nilai sesuai SKS berlaku," katanya.

Baca juga: Bima Arya dan Ade Sarip dapat penghargaan UIKA Award 2019

Immas yang juga Ketua LPPM UIKA Bogor ini menjelaskan bahwa KKN UIKA tahun 2023 ini diikuti sebanyak 972 mahasiswa terdiri dari KKN nasional sebanyak 950 peserta yang terbagi dalam KKN internal sebanyak 920 mahasiswa dan KKN eksternal sebanyak 30 mahasiswa meliputi KKN LLDikti IV sebanyak 10 mahasiswa dan KKN MBKM sebanyak 20 mahasiswa,

Sementara, untuk KKN internasional, UIKA Bogor telah menempatkan peserta di dua negara yakni Malaysia dan Thailand.

"Untuk Thailand kami menempatkan 15 mahasiswa di wilayah Songkhla, yang telah diberangkatkan pada 13 Mei dan tujuh mahasiswa yang dikirim pada kloter kedua di Malaysia dan ditempatkan di Maahad Darul Azhar Wal Hikmah Terengganu," katanya.

Di Jawa Barat, kata dia, di daerah Kota dan Kabupaten Bogor, UIKA menempatkan mahasiswanya di 13 kecamatan, 44 kelurahan/desa selama empat minggu pada 7-31 Agustus 2023.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023