Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mengungkapkan cara membangkitkan UMKM agar mampu produktif dan menjadi salah satu andalan penopang ekonomi warga di tengah keterbatasan lahan dan ancaman krisis ekonomi.

Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah di Kota Bogor, Rabu, mengatakan bahwa dengan luas wilayah 11.850 hektare kota hujan harus menampung penduduk yang banyak, sementara sektor industri yang kurang maka bidang usaha jasa, ekonomi kreatif dan UMKM dikembangkan untuk mata pencaharian masyarakat.

"Banyak warga Bogor kerja di Jakarta dan sekitarnya dilihat dari data pengguna KRL yang mencapai 80 ribu per hari. Tapi di dalam kota, warga kebanyakan usaha kuliner dan kerajinan," kata Syarifah.

Baca juga: Jadi 13 jenis marchandise, Rubo mulai diproduksi pelaku UMKM

Syarifah menerangkan bahwa Kota Bogor yang berdekatan dengan Jakarta menjadi pusat ekonomi dan episentrum, memiliki mobilitas penduduk yang tinggi, karena banyak masyarakat di Kota Bogor yang juga bekerja di Jakarta dan sekitarnya.

Di sisi lain, dengan kondisi lahan sempit pertanian dan tidak banyak industri besar di Kota Bogor, pendapatan daerah Kota Bogor berasal dari sektor perdagangan dan jasa.

Atas potensi ekonomi itu, yang dilakukan oleh Pemkot Bogor adalah penguatan ekonomi kreatif peningkatan UMKM dan memperluas sektor pariwisata.

Saat ini, pemerintah kota juga memperkuat ekonomi kreatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang bisa bertahan dalam situasi dan kondisi apapun.

Keberadaan UMKM dan ekonomi kreatif ini juga membantu menekan angka pengangguran.

Baca juga: DPRD Kota Bogor dorong UMKM dapat perhatian khusus pemerintah daerah

Cara Pemerintah Kota Bogor memberdayakan dan membangkitkan UMKM juga telah disampaikan dalam kegiatan studi banding dan peningkatan keterampilan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Manokwari, yang diterima langsung Sekretaris daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Selasa (1/8).

Menurut data DiskopUMKMdagin, jumlah UMKM Kota Bogor ada 68 ribu, sebagian besar masuk ke dalam kerajinan dan kuliner.

Syarifah menuturkan, pemerintah Kota Bogor terus meningkatkan kualittas dan kapasitas UMKM dengan melakukan kurasi untuk selanjutnya dilakukan pembinaan dan pelatihan karena setiap UMKM memiliki kemampuan dan tujuan yang berbeda beda.

Selain itu Kota Bogor juga melakukan pembinaan kepada PKL yang ditingkatkan menjadi UMKM yang kemudian ditempatkan di pusat-pusat UMKM.

Baca juga: Kredit pintar edukasi keuangan UMKM Kota Bogor

Dari sisi pemasaran ada beberapa hal yang dilakukan, di antaranya dengan membuat galeri di mal maupun di Dekranasda, membuat 100 persen Bogor Pisan, membuat dan mengikuti pameran baik lokal, regional, nasional hingga keluar negeri.

"Pemasaran produk lokal juga kita bantu melalui regulasi dengan aturan pakaian ASN menggunakan produk lokal setiap hari Selasa, sehingga kita bangga menggunakan produk lokal. Nah ini memiliki nilai dan efek ganda yang sangat besar pada saat kita menggunakan produk lokal," katanya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023