Satu bulan lebih hujan tidak turun di daerah Pajampangan, tepatnya di Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengakibatkan mayoritas lahan pertanian, khususnya sawah, terancam kekeringan.

"Meskipun belum ada laporan dari petani yang sawahnya gagal panen akibat kesulitan mendapatkan pasokan air, tetapi jika hujan tidak turun dalam beberapa pekan ke depan, kemungkinan lahan padi yang ditanam petani terancam gagal panen karena tidak adanya pengairan," kata Petugas Pengendali Bencana Kecamatan Jampang Tengah Dadi Supardi di Sukabumi pada Senin.

Menurutnya, salah satu daerah paling rawan gagal akibat kekeringan yakni Kampung Naringgul, Desa Jampang Tengah, karena saluran irigasi yang sumber airnya berasal dari Sungai Cidahu sudah tidak berfungsi, karena debit air sungai terus berkurang akibat tidak adanya hujan dalam sebulan terakhir. 

Baca juga: Antisipasi kekeringan saat puncak El Nino DKP3 maksimalkan pompanisasi
Baca juga: BPBD: Dua kecamatan di Kota Sukabumi rawan terjadi kekeringan

Untuk antisipasi terjadinya gagal panen, lanjutnya, saat ini petani menghemat air agar sawah mereka tetap dalam kondisi basah. Meskipun demikian para petani padi tetap khawatir sawah mereka kekeringan sehingga tanaman padi yang ditanam mati.

Untuk meminimalisasi kerugian petani akibat dampak kesulitan air, pemerintah desa dan kecamatan setempat melakukan berbagai upaya dan mencari solusi yang tepat.

"Kecamatan Jampang Tengah ini memang merupakan salah satu daerah yang rawan kekeringan jika terjadi kemarau berkepanjangan. Kurangnya pasokan air untuk mengairi lahan pertanian selalu menjadi masalah utama saat musim kemarau karena mayoritas lahan pertanian di sini adalah sawah tadah hujan," kata Dadi. 

Baca juga: Kekeringan landa ratusan hektare lahan pertanian di selatan Sukabumi

Karena itu, menurutnya, perlu ada kolaborasi antara pemerintah dengan petani serta menggandeng lembaga terkait lainnya guna mencari solusi jangka panjang. Adapun solusi saat ini adalah melaksanakan sistem pompanisasi, dimana air Sungai Cidahu disedot dengan menggunakan pompa untuk mengairi lahan pertanian.

Adapun kebutuhan untuk pompanisasi, kata dia, adalah 25 batang paralon ukuran 6 inci untuk menyalurkan air dari arah hulu sungai, karena debit air di hulu sungai masih relatif lebih besar dibanding di hilir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukabumi, luas lahan pertanian di Kecamatan Jampang Tengah mencapai sekitar 1.800 hektare, mayoritas lahan tersebut merupakan sawah tadah hujan.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023