Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan untuk mendorong minat masyarakat datang ke museum adalah dengan melakukan perubahan, salah satunya menghilangkan kesan horor yang selama ini melekat pada museum.

"Kebanyakan museum di Indonesia kesannya masih horor, banyak cerita horor berkembang di masyarakat. Ini tidak mudah, tapi selama kita mau bergerak bersama-sama, kita harus hilangkan kesan ini," kata Bima dalam talkshow dan napak tilas Museum Zoologicum Bogoriense di Gedung Konservasi PKT Kebun Raya LIPI, Selasa.

Bima mengatakan pengelola museum harus kreatif mengembangkan museum agar lebih menarik. Seperti yang dilakukan beberapa museum di luar negeri, museum menjadi tempat tujuan wisatawan yang datang berlibur.

Seperti Museum Nasional di London, yang menampilkan Dinosaurus bisa bergerak, dan begitu juga Museum di Singapura, yang membuat beberapa atraksi benda-benda museum yang menarik minat pengunjung melihatnya.

"Museum di luar negeri melibatkan kelompok yang peduli terhadap museum, ada pencinta museum, pemerintah dan swasta, saling berkolaborasi mengembangkannya," katanya.

Menurutnya, dengan kreativitas yang dilakukan, museum dapat menarik minat pengunjung. Dari kunjungan tersebut akan menjadi salah satu modal pendanaan bagi museum mengembangkan diri, atau dengan mengundang pihak-pihak sponsor yang mau terlibat di museum.

"Rancangan dasar untuk mengembangkan museum harus diciptakan sendiri oleh pengelola, pemerintah mendorong mewujudkan ini," katanya.

Bima mengusulkan terbentuknya Dewan Museum sebagai wadah komunikasi antara pemerintah, pengelola, pemerhati, budayawan, dan swasta dalam mengembangkan museum.

"Saya juga sudah membentuk remaja komunitas pencinta museum yang bergerak untuk menghidupkan lagi museum, dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang digelar di museum, agar museum bisa aman, dan nyaman," kata Bima.

Upaya lainnya, lanjut Bima, telah disepakati untuk membuat satu paket wisata kunjungan museum, satu tiket dapat diteruskan mengunjungi museum-museum yang ada di Kota Bogor.

"Kunjungan museum dalam satu paket, dengan satu tiket bisa ke museum zoologi, museum nasional sejarah alam Indonesia, Balai Kirti, museum PETA, museum Perjuangan, bisa ke Gereja Katedral," katanya.

Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) merayakan ulang tahun ke 122. Museum tersebut menyimpan spesies fauna terbesar di Asia Tenggara. Berbagai macam binatang dan bergaam spesies terdokumentasi lengkap di museum tersebut.

Direktur MZB Hari Sutrisno mengatakan, di usia 122 tahun fungsi MZB harus ditingkatkan tidak hanya menampilkan keanekaragaman hayati Indonesia, melainkan juga akan berfungsi menjadi salah satu media untuk publikasi atau memasyarakatkan hasil-hasil penelitian bidang zoologi dari LIPI.

"Fungsi MZB tidak hanya sebagai tempat menampilkan keanekaragaman fauna Indonesia saya, tapi juga menjadi media untuk memasyarakatkan hasil penelitian di bidang zoologi, baik melalui interaksi langsung antara peneliti dengan pengunjung," katanya.

MZB saat ini menyimpan sebanyak 3.030.657 spesimen yang terdiri dari 15.804 serangga dan anthropoda, 3.007 moluska, 1.300 ikan, 1.200 burung, 498 reptil, 460 mamalia, 334 amfibi, 134 cacing, dan 70 krustasea.

"Tantangan saat ini adalah menumbuhkan minat masyarakat dan generasi muda pada informasi ilmiah yang ada di museum ini karena MZB penting untuk kehidupan alam di masa depan," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016