Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang mengimbau masyarakat untuk tidak termakan hoaks atau berita bohong yang berkaitan dengan dampak dari gempa bumi yang dirasakan di Nusa Tenggara Timur.

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang Margiono dari Kupang, Selasa.   

BMKG menyebutkan wilayah Pantai Barat Laut Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur telah diguncang gempa tektonik dengan parameter update magnitudo 5,7 pada pukul 07.25.12 WIB.  

Baca juga: Gempa magnitudo 6,0 guncang Pulau Timur NTT
Baca juga: Gempa Pacitan magnitudo 5,7 dirasakan warga DIY pada Minggu malam

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,26° LS; 123,96° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak empat km arah Barat Laut Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 67 km.

Margiono menjelaskan gempa bumi yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas tumbukan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.

Gempa bumi tersebut dirasakan di Kabupaten Lembata, Alor, Kota Maumere, Waingapu, Larantuka, dan So'e. Gempa juga dirasakan di daerah Kupang.

"Gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ucapnya.

Baca juga: BMKG: Gempa Pacitan magnitudo 5,5 akibat aktivitas subduksi lempeng

Lebih lanjut Margiono mengingatkan masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Ia meminta masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal sudah cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa.

"Pastikan bangunan tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," katanya berpesan.

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023