Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai menerapkan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) untuk mewujudkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin di Bogor, Senin menyebutkan bahwa penggunaan Srikandi pada tata persuratan ini merupakan bentuk adaptasi Pemerintah Kabupaten Bogor dengan perkembangan teknologi.
“Menjadikan sistem surat menyurat terintegrasi secara elektronik sehingga semakin mudah, cepat, dan akurat mulai dari proses pembuatan, penandatanganan, pengiriman, termasuk penyimpanan dokumen menjadi lebih efisien dan terstruktur,” papar Burhan.
Baca juga: Pemkot Bogor luncurkan aplikasi layanan pajak daring
Baca juga: Pemkot Bogor latih operator aplikasi bansos
Ia mengaku bisa memonitor langsung status surat secara real time melalui aplikasi Srikandi. Sehingga, mengurangi risiko kehilangan atau tumpang tindih data.
Kemudian, aplikasi tersebut juga dinilai dapat meningkatkan transparansi, efektivitas dan efisiensi dalam tata kelola pemerintahan.
Burhan menyebutkan, dengan pengelolaan arsip yang baik, tata kelola birokrasi pemerintahan menjadi semakin profesional, sehingga mendukung upaya pencapaian tujuan pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat semakin prima.
Baca juga: Pemkot Bogor berencana luncurkan super aplikasi saat ke-541 HJB mendatang
Sementara, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Bogor TB Luthfie Syam menjelaskan bahwa aplikasi Srikandi sudah diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor sejak akhir Juni 2023, dan akan terus dioptimalkan.
“Adminnya sudah ditunjuk, sudah ada surat tugasnya, datanya sudah di kami, user ID sudah diberikan, sarananya sudah ada, dan kami juga sudah menyediakan Arsiparis penghubung yang ditunjuk melalui SK Bupati,” terang Luthfie.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin di Bogor, Senin menyebutkan bahwa penggunaan Srikandi pada tata persuratan ini merupakan bentuk adaptasi Pemerintah Kabupaten Bogor dengan perkembangan teknologi.
“Menjadikan sistem surat menyurat terintegrasi secara elektronik sehingga semakin mudah, cepat, dan akurat mulai dari proses pembuatan, penandatanganan, pengiriman, termasuk penyimpanan dokumen menjadi lebih efisien dan terstruktur,” papar Burhan.
Baca juga: Pemkot Bogor luncurkan aplikasi layanan pajak daring
Baca juga: Pemkot Bogor latih operator aplikasi bansos
Ia mengaku bisa memonitor langsung status surat secara real time melalui aplikasi Srikandi. Sehingga, mengurangi risiko kehilangan atau tumpang tindih data.
Kemudian, aplikasi tersebut juga dinilai dapat meningkatkan transparansi, efektivitas dan efisiensi dalam tata kelola pemerintahan.
Burhan menyebutkan, dengan pengelolaan arsip yang baik, tata kelola birokrasi pemerintahan menjadi semakin profesional, sehingga mendukung upaya pencapaian tujuan pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat semakin prima.
Baca juga: Pemkot Bogor berencana luncurkan super aplikasi saat ke-541 HJB mendatang
Sementara, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Bogor TB Luthfie Syam menjelaskan bahwa aplikasi Srikandi sudah diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor sejak akhir Juni 2023, dan akan terus dioptimalkan.
“Adminnya sudah ditunjuk, sudah ada surat tugasnya, datanya sudah di kami, user ID sudah diberikan, sarananya sudah ada, dan kami juga sudah menyediakan Arsiparis penghubung yang ditunjuk melalui SK Bupati,” terang Luthfie.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023