Korps Brimob Polri melakukan ziarah ke makam mantan Kapolri Jenderal (Purn) Hoegeng Imam Santoso di Taman Makam Giri Tama, Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.

“Ini salah satu rangkaian dari Hari Bhayangkara ke-77. Hari ini kita melaksanakan ziarah di beberapa makam para mantan Kapolri, salah satunya pak Hoegeng, Kapolri ke-5. Kebetulan saya sebagai inspektur upacara,” kata Kakorsabhara Polri Irjen Pol Priyo Widyanto.
 


Menurutnya, tidak ada yang tidak mengenal sosok Jenderal Hoegeng. Karena, sosok Kapolri ini, memiliki integritas yang tidak perlu diragukan lagi pada masanya.

“Beliau dikenal dengan polisi yang jujur, bersih dan berani. Bahkan, bukan saja pada saat beliau menjabat sebagai Kapolri, banyak jabatan-jabatan di pemerintahan sebelum beliau yang menjadi Kapolri yang dilalui dengan style yang sama. Beliau pernah menjadi menteri sekretaris kabinet, menteri iuran negara, pernah menjadi kepala jabatan imigrasi. Kita berharap, di institusi kepolisian ini kelak suatu saat ada yang mirip-mirip pak Hoegeng,” katanya.

“Bukan hanya di Polri, di Indonesia. Dia (Hoegeng) bukan hanya dikenal di Polri, di seluruh Indonesia. Bahkan, Gus Dur itu dalam cuk/jokesnya itu menyampaikan hanya ada 3 polisi yang tidak bisa disuap. Satu patung polisi, dua polisi tidur dan pak Hoegeng,” lanjut Priyo

Kegiatan ziarah rutin setiap tahun ini sebagai upaya menghormati para leluhur yang sudah berjuang di kepolisian. Sekaligus meneladani sikap-sikap Jenderal Hoegeng yang dilakukan di masa hidupnya.

“Bahkan beliau menyampaikan lebih baik makan nasi dengan garam, dari pada mencari rezeki yang tidak halal,” tuturnya.

Sementara itu, Anak Kedua Hoegeng Iman Santoso, Aditya Soetanto Hoegeng mengatakan mengaku bangga memiliki sosok ayah Jenderal Hoegeng. Di mata keluarga, Jenderal Hoegeng memiliki kedisiplinan yang tinggi.

“Beliau orangnya keras, disiplin dan itu pun diterapkan dalam keluarga dan tidak ada yang bisa mendukung tugas beliau selain keluarga, yang paling utama adalah dukungan dari ibu sebagai istri, dan kami sebagai anak. Juga tidak ada kata lain dari kami sebagai keluarga, yaitu kami bangga,” ucap Aditya.

Pewarta: ANTARA

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023