Sukabumi (Antara Megapolitan) - Empat rumah di Kampung Linggamanik, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rusak akibat bencana pergerakan tanah yang terjadi pada Rabu, (19/10), sekitar pukul 20.30 WIB.
"Akibat bencana yang terjadi di RT 004/004 Desa/Kecamatan Bantargadung ini satu rumah rusak berat dan tiga lainnya rusak sedang," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Agung Citra, Kamis.
Menurutnya, dari pendataan yang dilakukan petugasnya rumah yang rusak berat diketahui milik Mimin yang dihuni dua kepala keluarga terdiri dari lima jiwa. Kondisi bangunannya sudah tidak bisa lagi ditempati walaupun masih berdiri.
Sementara tiga rumah rusak sedang yakni milik Upar yang dihuni empat jiwa yang hanya bagian belakang rumahnya amblas. Kemudian milik Baban yang ditinggali tiga kepala keluarga yang dihuni tujuh jiwa yang juga bagian belakangnya amblas dan satu rumah lainnya milik Uju yang dihuni tiga jiwa.
"Walaupun demikian, warga yang rumahnya rusak khususnya yang rusak berat tersebut tetap nekat menghuni rumahnya. Namun, kami sudah imbau jika hujan deras lebih baik mengungsi ke tempat yang lebih aman," tambahnya.
Agung mengatakan untuk penanganangan pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan kajian. Lanjut dia, Kampung Linggamanik ini merupakan kawasan rawan pergerakan tanah.
Bahkan dalam beberapa tahun terakhir bencana serupa menyebabkan tujuh rumah rusak berat dan mengancam belasan rumah lainnya pada 2015 lalu. Untuk 2014 juga mengakibatkan tujuh rumah rusak berat yang dihuni 12 kepala keluarga (KK) atau 43 jiwa dan 18 rumah rusak ringan yang dihuni 18 KK atau 56 jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Akibat bencana yang terjadi di RT 004/004 Desa/Kecamatan Bantargadung ini satu rumah rusak berat dan tiga lainnya rusak sedang," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Agung Citra, Kamis.
Menurutnya, dari pendataan yang dilakukan petugasnya rumah yang rusak berat diketahui milik Mimin yang dihuni dua kepala keluarga terdiri dari lima jiwa. Kondisi bangunannya sudah tidak bisa lagi ditempati walaupun masih berdiri.
Sementara tiga rumah rusak sedang yakni milik Upar yang dihuni empat jiwa yang hanya bagian belakang rumahnya amblas. Kemudian milik Baban yang ditinggali tiga kepala keluarga yang dihuni tujuh jiwa yang juga bagian belakangnya amblas dan satu rumah lainnya milik Uju yang dihuni tiga jiwa.
"Walaupun demikian, warga yang rumahnya rusak khususnya yang rusak berat tersebut tetap nekat menghuni rumahnya. Namun, kami sudah imbau jika hujan deras lebih baik mengungsi ke tempat yang lebih aman," tambahnya.
Agung mengatakan untuk penanganangan pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan kajian. Lanjut dia, Kampung Linggamanik ini merupakan kawasan rawan pergerakan tanah.
Bahkan dalam beberapa tahun terakhir bencana serupa menyebabkan tujuh rumah rusak berat dan mengancam belasan rumah lainnya pada 2015 lalu. Untuk 2014 juga mengakibatkan tujuh rumah rusak berat yang dihuni 12 kepala keluarga (KK) atau 43 jiwa dan 18 rumah rusak ringan yang dihuni 18 KK atau 56 jiwa.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016