Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat kasus kematian pada manusia akibat rabies di provinsi itu mencapai tujuh orang sepanjang 2023.
Tujuh kasus kematian akibat rabies terjadi di Sinjai (1), Soppeng (2), di Toraja Utara (3), dan terbaru di Kabupaten Gowa (1) pada 21 Juni 2023.
"Kemarin (21/06) ada satu orang dewasa warga Gowa yang meninggal karena rabies, meski sempat mendapat perawatan di RSUD Jeneponto tapi tidak tertolong," kata
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Sulsel Ardadi di Makassar, Kamis.
Baca juga: Kenali gejala-pencegahan rabies pada manusia dan hewan
Berdasarkan data Dinkes Sulsel, kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) terbilang cukup tinggi. Dinkes Sulsel merilis sebanyak 3.094 kasus GHPR terhadap manusia sejak Januari-Mei 2023.
Menurut dia, penanganan yang dilakukan Dinkes Sulsel terbilang optimal. Dari sebanyak 3.095 gigitan, Dinkes Sulsel telah mencuci luka sebanyak 3.069 kasus dan 2.668 kasus diberikan vaksinasi anti rabies.
Guna mencegah kasus serupa, Dinkes Sulsel juga menyiapkan sekitar 5.000 dosis vaksin rabies yang segera didistribusikan ke kabupaten/kota.
Baca juga: Tiga hal utama untuk cegah penyebaran virus rabies
Ardadi menyebut bahwa kasus kematian akibat gigitan hewan terjadi lantaran keterlambatan penanganan dan kebanyakan korban tidak ingin dirawat.
"Penanganan lambat karena dipengaruhi pola pemahaman masyarakat yang masih banyak menyembunyikan kejadiannya. Bahkan masih ada yang berobat ke dukun," katanya.
Ia mengatakan rabies bukan hanya ditularkan melalui anjing, tetapi juga oleh kucing, kera, dan kelelawar. Meskipun kebanyakan yang terdata adalah kasus gigitan anjing, namun anjing tidak selalu menjadi hewan pembawa rabies.
Baca juga: Awas rabies bisa menular pada manusia lewat luka terbuka
Apabila seseorang digigit oleh hewan tersebut, kata dia, maka harus ditangani lebih awal sesuai dengan petunjuk teknis, salah satunya pencucian luka dan pemberian antiseptik berupa yodium atau alkohol 70 persen.
"Maka dari itu diimbau kepada masyarakat yang terkena gigitan dan cakaran segera cuci luka di puskesmas, kita ada layanan cuci luka, antiseptik, dan pemberian vaksin anti rabies secara gratis," kata Ardadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Tujuh kasus kematian akibat rabies terjadi di Sinjai (1), Soppeng (2), di Toraja Utara (3), dan terbaru di Kabupaten Gowa (1) pada 21 Juni 2023.
"Kemarin (21/06) ada satu orang dewasa warga Gowa yang meninggal karena rabies, meski sempat mendapat perawatan di RSUD Jeneponto tapi tidak tertolong," kata
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Sulsel Ardadi di Makassar, Kamis.
Baca juga: Kenali gejala-pencegahan rabies pada manusia dan hewan
Berdasarkan data Dinkes Sulsel, kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) terbilang cukup tinggi. Dinkes Sulsel merilis sebanyak 3.094 kasus GHPR terhadap manusia sejak Januari-Mei 2023.
Menurut dia, penanganan yang dilakukan Dinkes Sulsel terbilang optimal. Dari sebanyak 3.095 gigitan, Dinkes Sulsel telah mencuci luka sebanyak 3.069 kasus dan 2.668 kasus diberikan vaksinasi anti rabies.
Guna mencegah kasus serupa, Dinkes Sulsel juga menyiapkan sekitar 5.000 dosis vaksin rabies yang segera didistribusikan ke kabupaten/kota.
Baca juga: Tiga hal utama untuk cegah penyebaran virus rabies
Ardadi menyebut bahwa kasus kematian akibat gigitan hewan terjadi lantaran keterlambatan penanganan dan kebanyakan korban tidak ingin dirawat.
"Penanganan lambat karena dipengaruhi pola pemahaman masyarakat yang masih banyak menyembunyikan kejadiannya. Bahkan masih ada yang berobat ke dukun," katanya.
Ia mengatakan rabies bukan hanya ditularkan melalui anjing, tetapi juga oleh kucing, kera, dan kelelawar. Meskipun kebanyakan yang terdata adalah kasus gigitan anjing, namun anjing tidak selalu menjadi hewan pembawa rabies.
Baca juga: Awas rabies bisa menular pada manusia lewat luka terbuka
Apabila seseorang digigit oleh hewan tersebut, kata dia, maka harus ditangani lebih awal sesuai dengan petunjuk teknis, salah satunya pencucian luka dan pemberian antiseptik berupa yodium atau alkohol 70 persen.
"Maka dari itu diimbau kepada masyarakat yang terkena gigitan dan cakaran segera cuci luka di puskesmas, kita ada layanan cuci luka, antiseptik, dan pemberian vaksin anti rabies secara gratis," kata Ardadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023