Berbagai destinasi wisata di Pulau Dewata memang tidak ada habisnya untuk dijelajah. Dari ujung barat sampai ke timur, juga utara hingga ke selatan, setiap jengkal Pulau Bali selalu menyajikan keberagaman adat dan istiadat, seni, serta budayanya. Kawasan Ubud menjadi salah satu tujuan wisata yang memukau, baik dari segi keindahan alam, kearifan lokal, maupun seni dan budaya.

Bila pelancong mengarahkan tujuan ke Jalan Gunung Sari di Paliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, terdapat warung kecil yang banyak menarik perhatian orang. Di lokasi tersebut terdapat susunan pot-pot bunga dan tembikar berwarna-warni dengan lukisan cantik dan berjejer rapi di pinggir jalan yang memberikan kesan estetik.

Tempatnya tidak begitu luas namun terkesan unik dan minimalis. Serayu Pot & Terracota, itulah nama warungnya. Ia menjadi salah satu destinasi wisata kekinian di kawasan Ubud yang sedang naik daun di kalangan wisatawan  domestik dan mancanegara.

Memasuki warung seni itu, pengunjung akan disambut ramah oleh seorang pria paruh baya yang merupakan seniman sekaligus pendiri dari Serayu. I Wayan Cameng namanya, pelukis asli dari Ubud.

I Wayan Cameng mengatakan nama Serayu diambil dari nama sungai besar yang ada di India, yang bermakna mengalir seperti air dari hulu ke hilir.

Kisah Serayu Pot & Terracotta ini dimulai pada tahun 2005 lalu pasca-Bom Bali. Penjualan dari lukisan kanvas yang dibuat oleh Wayan Cameng mengalami penurunan karena kondisi wisata pada saat itu tidak lancar.

Kemudian dengan tekad yang kuat, Wayan Cameng memulai usahanya ini dengan membeli pot dan tembikar yang ada di pasar lalu dilukis dan dipajang di depan rumahnya dengan harapan laku dijual untuk keperluan Yajna karena di Ubud belum ada yang menjual produk sejenis pada saat itu.
Pendiri dan pemilik sekaligus seniman lukis Serayu Pot Terracota I Wayan Cameng menjawab sejumlah pertanyaan sambil melukis pot di tempat usahanya di kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (13/6/2023). ANTARA/Ni Komang Desiantari/wsj.



Warung seni ini mulai dibanjiri pengunjung pada tahun 2011. Berselang waktu berjalan, sejak pandemi tahun 2020, Made Indah memutuskan untuk meneruskan bisnis Serayu ini dengan mulai belajar membuat pot dari tanah liat langsung. Sebelumnya I Wayan Cameng membeli pot tanah liat yang sudah jadi dari perajin terdekat.

Pot dan Tembikar jika dilihat memang barang yang biasa dan banyak ditemui di pasar, namun Serayu Pot & Terracota mengubahnya menjadi hal yang tidak biasa. Sepanjang jalanan Ubud tidak ada produk serupa seperti yang ada di Serayu sehingga ini menjadi daya tarik tersendiri, ditambah dengan seni instalasi dari pot yang berwarna warni menambah kesan menarik bagi wisatawan yang berkunjung khususnya dari wisatawan asing.

Pot kecil dibanderol harga Rp10 ribu per buah, bahkan bisa tembus sampai ratusan ribu rupiah, tergantung dari ukuran serta variasi pot nya. Tak jarang juga Serayu menerima pesanan lukisan pot dari beberapa pelanggan.

Tempat itu pun menyediakan kelas melukis (drawing class) dan membuat pot (pottery class) yang dibuka untuk umum.

Serayu Pot & Terracota saat ini sedang dan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan permintaan pasar. Mereka tidak hanya membuat pot dengan bahan dasar tanah liat, namun juga membuat produk dari bahan keramik dengan beragam bentuk seperti cangkir custom yang bisa dijadikan suvenir pernikahan atau sekadar hadiah dan oleh oleh untuk keluarga.
 

Pewarta: Ni Komang Desiantari / Widodo S Jusuf

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023