Sukabumi (Antara Megapolitan) - Kapal nelayan asal Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, karam di perairan laut Pacitan, Jawa Timur karena dihantam ombak setinggi empat meter pada Senin (3/10).
Informasi yang dihimpun Antara dari Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, akibat karamnya perahu nelayan asal Palabuhanratu tersebut dua anak buah kapal (ABK)-nya Mamat (50) dan Fahmi (40) warga Kecamatan Palabuhanratu, hingga saat ini jasadnya belum ditemukan.
"Perahu itu ditumpangi oleh tiga orang ABK, pada musibah tersebut satu orang berhasil selama yakni Adnan," kata Ketua FKSD Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri di Sukabumi, Selasa.
Menurutnya, informasi kecelakaan laut tersebut diterima pihaknya pada Selasa (4/10) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan dan hingga kini jasad kedua nelayan itu masih dalam pencarian.
Informasinya, kecelakaan laut yang menimpa tiga nelayan asal Palabuhanratu ini berawal saat ketiganya berangkat ke Pacitan untuk menjadi nelayan andon Minggu (2/10). Namun, karena hasil tangkapan sudah memenuhi targetnya, maka nelayan tersebut memilih pulang ke Palabuhanratu, Senin (3/10).
Tapi di tengah perjalanan, cuaca buruk serta tingginya gelombang menyebabkan perahu mereka oleng, tepatnya di Pantai Joho, Dusun Damas, Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngardjo. Perahu mereka dihantam ombak setinggi empat meter yang kemudian terbalik serta menghantam batu karang hingga pecah.
"Kami terus berkoordinasi dengan anggota SAR dan BPBD yang ada di Pacitan untuk mencari tahu nasib kedua nelayan tersebut, jika dibutuhkan kami siap berangkat ke lokasi musibah," tambah Okih.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Informasi yang dihimpun Antara dari Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, akibat karamnya perahu nelayan asal Palabuhanratu tersebut dua anak buah kapal (ABK)-nya Mamat (50) dan Fahmi (40) warga Kecamatan Palabuhanratu, hingga saat ini jasadnya belum ditemukan.
"Perahu itu ditumpangi oleh tiga orang ABK, pada musibah tersebut satu orang berhasil selama yakni Adnan," kata Ketua FKSD Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri di Sukabumi, Selasa.
Menurutnya, informasi kecelakaan laut tersebut diterima pihaknya pada Selasa (4/10) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan dan hingga kini jasad kedua nelayan itu masih dalam pencarian.
Informasinya, kecelakaan laut yang menimpa tiga nelayan asal Palabuhanratu ini berawal saat ketiganya berangkat ke Pacitan untuk menjadi nelayan andon Minggu (2/10). Namun, karena hasil tangkapan sudah memenuhi targetnya, maka nelayan tersebut memilih pulang ke Palabuhanratu, Senin (3/10).
Tapi di tengah perjalanan, cuaca buruk serta tingginya gelombang menyebabkan perahu mereka oleng, tepatnya di Pantai Joho, Dusun Damas, Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngardjo. Perahu mereka dihantam ombak setinggi empat meter yang kemudian terbalik serta menghantam batu karang hingga pecah.
"Kami terus berkoordinasi dengan anggota SAR dan BPBD yang ada di Pacitan untuk mencari tahu nasib kedua nelayan tersebut, jika dibutuhkan kami siap berangkat ke lokasi musibah," tambah Okih.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016