Politikus Gerindra Dedi Mulyadi mengkritisi kemacetan di tol Cikopo--Palimanan (Cipali) yang terjadi pada momen libur panjang akibat perbaikan dan pelebaran jalan.

"Kemacetan yang terjadi di jalan tol justru membuat orang yang mau 'healing' malah jadi pusing," kata Dedi, dalam sambungan telepon, di Purwakarta, Minggu.

Ia menyoroti kemacetan yang terjadi di jalan Tol Cipali hingga ber jam-jam akibat perbaikan atau pelebaran jalan yang dilakukan oleh pengelola jalan tol.

Baca juga: Rest area di jalan Tol Japek dan Cipali jadi pemicu kemacetan

"Semestinya itu perusahaan mempertimbangkan aspek yang akan ditimbulkan dari perbaikan itu. Jadi harusnya punya kalender perencanaan, tidak seperti saat ini orang masuk tol bisa mengalami kemacetan sampai berjam-jam," ucapnya.

Dedi yang juga terjebak macet hingga berjam-jam di jalan Tol Cipali menyebutkan kalau jalan tol tersebut harus gratis karena fungsinya sebagai jalan bebas hambatan tak terpenuhi.

"Tol itu maknanya jalan bebas hambatan, bukan jalan penuh hambatan. Aspek itu harus segera diperbaiki," ujar dia.

Baca juga: Ini strategi operator Tol Cipali atasi kemacetan mudik

Mantan Bupati Purwakarta dua periode ini juga menyampaikan mengenai perbaikan yang terus dilakukan di sepanjang jalan tol.

Ia menilai jika terus dilakukan perbaikan berarti saat pembangunan pertama tidak dilakukan pertimbangan teknis yang memadai. Sehingga kualitas jalan menjadi jelek dan cepat rusak.

Ia meminta hal tersebut segera dievaluasi sebab perbaikan yang dilakukan terjadi sepanjang tahun dan membuat jalan tol banyak hambatan.

Baca juga: Ini pemicu kemacetan tol Jakarta-Cikampek

"Buktinya beton-nya belah-belah, tidak rata, ini yang saya tahu jalur ini jalur yang paling jelek di jalan tol. Tambal lagi, beton lagi, tambal lagi, jadi tidak dinikmati dengan baik. Ini bahan evaluasi kita ke depan," tutur dia.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023