Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mengerahkan 250 personel gabungan Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk membantu rekayasa lalu lintas yang dilakukan Satlantas Polresta Bogor, dampak dari pembangunan ulang atau revitalisasi Jembatan Otista mulai 1 Mei-8 Desember 2023.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Kota Bogor, Selasa, mengatakan penutupan akses kendaraan hingga pejalan kaki sejak Senin (1/5) pukul 21.00 WIB, menandakan rekayasa lalu lintas telah diberlakukan sampai delapan bulan ke depan sehingga memerlukan konsentrasi para petugas di lapangan.
"Dinas Perhubungan Kota Bogor menyiagakan 150 personel dan Satpol PP Kota Bogor menurunkan 100 personel untuk mendukung kelancaran penutupan jalan rekayasa lalu lintas," kata Bima Arya.
Bima menyampaikan, tahapan pembangunan Jembatan Otista dimulai dengan pengaktifan kembali Lampu lalu lintas Simpang Tugu Kujang sebagai salah satu strategi pengalihan lalu lintas dari Jalan Pajajaran menuju arah Warung Jambu.
Penutupan Jalan Otista dan rekayasa lalu lintas yang dilakukan, kata Bima Arya, sesuai dengan rencana yang telah disiapkan Pemkot Bogor.
Dalam rangka mengawasi kepadatan lalu lintas, aparatur di wilayah juga telah ditugaskan berjaga sampai pagi, terutama di titik-titik yang sudah diarahkan agar diantisipasi. Bima Arya ingin memastikan skenario berjalan dengan mengantisipasi perkembangan di lapangan.
Pada tanggal 2 Mei 2023 ini bertepatan dengan kembali masuknya siswa sekolah setelah libur panjang lebaran 2023.
Namun demikian, Pemerintah Kota Bogor telah menyesuaikan jam masuk sekolah pukul 8.00 WIB untuk mengurangi penumpukan kendaraan pada pagi hari.
Sementara, Satlantas Polresta Bogor Kota mengerahkan seluruh personel sebanyak 120 orang untuk mengatur lalu lintas selama rekayasa lalu lintas diberlakukan selama lebih kurang tujuh bulan ke depan.
Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria sebelumnya menyampaikan bahwa pengalihan arus lalu lintas akan mengantisipasi sejumlah titik yang diperkirakan padat antrean kendaraan.
Untuk mengetahui dampak kepadatan lalu lintas atas penutupan Jembatan Otista di Jalan Otista itu, ANTARA menyusuri sejumlah jalan dan kawasan di Jalan Pemuda, Jalan Sudirman, Lapangan Sempur, Simpang Plaza Keboen Raya, Jalan Pajajaran, Tugu Kujang, Simpang Sukasari, Pasar Cumpok, Jalan Djuanda, hingga kembali ke Jalan Sudirman, antrean kendaraan hanya terjadi di dua titik.
Titik pertama adalah kendaraan di simpang Plaza Keboen Raya di depan Pintu 3 Kebun Raya Bogor dari arah Sempur dan dari arah Tugu Kujang dan arah sebaliknya menuju Jambu Dua.
Selanjutnya, kepadatan terjadi di Simpang Sukasari depan Ekalokasi menuju arah Bondongan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Kota Bogor, Selasa, mengatakan penutupan akses kendaraan hingga pejalan kaki sejak Senin (1/5) pukul 21.00 WIB, menandakan rekayasa lalu lintas telah diberlakukan sampai delapan bulan ke depan sehingga memerlukan konsentrasi para petugas di lapangan.
"Dinas Perhubungan Kota Bogor menyiagakan 150 personel dan Satpol PP Kota Bogor menurunkan 100 personel untuk mendukung kelancaran penutupan jalan rekayasa lalu lintas," kata Bima Arya.
Bima menyampaikan, tahapan pembangunan Jembatan Otista dimulai dengan pengaktifan kembali Lampu lalu lintas Simpang Tugu Kujang sebagai salah satu strategi pengalihan lalu lintas dari Jalan Pajajaran menuju arah Warung Jambu.
Penutupan Jalan Otista dan rekayasa lalu lintas yang dilakukan, kata Bima Arya, sesuai dengan rencana yang telah disiapkan Pemkot Bogor.
Dalam rangka mengawasi kepadatan lalu lintas, aparatur di wilayah juga telah ditugaskan berjaga sampai pagi, terutama di titik-titik yang sudah diarahkan agar diantisipasi. Bima Arya ingin memastikan skenario berjalan dengan mengantisipasi perkembangan di lapangan.
Pada tanggal 2 Mei 2023 ini bertepatan dengan kembali masuknya siswa sekolah setelah libur panjang lebaran 2023.
Namun demikian, Pemerintah Kota Bogor telah menyesuaikan jam masuk sekolah pukul 8.00 WIB untuk mengurangi penumpukan kendaraan pada pagi hari.
Sementara, Satlantas Polresta Bogor Kota mengerahkan seluruh personel sebanyak 120 orang untuk mengatur lalu lintas selama rekayasa lalu lintas diberlakukan selama lebih kurang tujuh bulan ke depan.
Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria sebelumnya menyampaikan bahwa pengalihan arus lalu lintas akan mengantisipasi sejumlah titik yang diperkirakan padat antrean kendaraan.
Untuk mengetahui dampak kepadatan lalu lintas atas penutupan Jembatan Otista di Jalan Otista itu, ANTARA menyusuri sejumlah jalan dan kawasan di Jalan Pemuda, Jalan Sudirman, Lapangan Sempur, Simpang Plaza Keboen Raya, Jalan Pajajaran, Tugu Kujang, Simpang Sukasari, Pasar Cumpok, Jalan Djuanda, hingga kembali ke Jalan Sudirman, antrean kendaraan hanya terjadi di dua titik.
Titik pertama adalah kendaraan di simpang Plaza Keboen Raya di depan Pintu 3 Kebun Raya Bogor dari arah Sempur dan dari arah Tugu Kujang dan arah sebaliknya menuju Jambu Dua.
Selanjutnya, kepadatan terjadi di Simpang Sukasari depan Ekalokasi menuju arah Bondongan.
Editor : Budi Setiawanto
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023