Majelis Ulama Indonesia  sempat menerima surat dari seseorang bernama Mustofa asal Lampung sebelum insiden penembakan di kantor MUI pada Selasa siang.
 
"Surat terakhir yang kami terima sudah dari tahun 2022, intinya ada seseorang bernama Mustofa dari Lampung, meminta ketua MUI yang merepresentasikan pewaris nabi untuk mempersatukan umat," kata Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh saat ditemui di Kantor MUI Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.

Ni'am juga belum yakin apakah sosok yang melakukan penembakan di kantor MUI adalah Mustofa.

Menurut Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin, pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat seorang pria berinisial M, berusia sekitar 60 tahun, memiliki KTP dengan domisili di Lampung. Komarudin mengatakan pelaku penembakan itu tewas dan jenazah pelaku telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diautopsi.

"Saat ini mau diautopsi, nanti dari sanalah baru diketahui penyebab meninggalnya kenapa, karena ditemukan juga dalam tasnya barang-barang seperti obat-obatan, buku rekening, dan beberapa lembar surat-surat," katanya.
 
Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan surat tertulis yang beredar di media sosial juga belum terverifikasi benar atau tidaknya, karena pihak MUI belum mengenali pelaku.

"Klaim tersebut belum terverifikasi karena jangankan surat, orangnya saja belum dikenali. Dari hasil diskusi internal, belum ada satu orang pun yang mengenali pelaku penembakan tersebut," ujar Ni'am.
 
Adapun surat yang ditunjukkan Ni'am tertanggal 2 Januari 2022, dimana seseorang bernama Mustofa yang mengaku berasal dari Lampung meminta bertemu dengan ketua MUI dan mewakili Nabi Muhammad SAW untuk mempersatukan umat. Surat atas nama Mustofa telah diterima oleh MUI sebanyak enam kali hingga Januari 2022.

Baca juga: Ini dia identitas pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat

Baca juga: Wapres minta aparat kepolisian usut tuntas kasus penembakan di kantor MUI pusat

 

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023