Bogor (Antara Megapolitan) - Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Bogor, Jawa Barat, menurunkan 670 mahasiswanya sebagai tenaga pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban yang akan disebar ke enam kabupaten/kota di wilayah Jabodetabek.
"Mahasiswa ini akan diturunkan di enam kabupaten/kota yakni Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, enam wilayah di DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Kepulauan Seribu," kata Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Prof Srihadi Agungpriyono, dalam acara pelepasan pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban FKH IPB, di Kampus Dramaga, Rabu.
Menurut Srihadi, 670 mahasiswa akan disebar ke enam kabupaten/kota tersebut dengan rincian 300 mahasiswa di DKI Jakarta, 100 mahasiswa di Kabupaten Bogor, 170 mahasiswa di Kota Bogor, 70 mahasiswa di Kota Depok, dan delapan mahasiswa di Kepulauan Seribu.
"Untuk mahasiswa yang bertugas di Kepulauan Seribu diberangkatkan pada H-1 Idul Adha, sedangkan untuk wilayah lainnya pada hari H, karena tergantung jarak lokasi juga, agar tiba sesuai waktunya," katanya.
Mahasiswa yang dilibatkan merupakan mahasiswa yang masih kuliah di semester III dan IV. Sebelum diterjunkan ke lapangan, seluruh mahasiswa diberikan pembengkalan terkait tata cara penyembelihan hewan kurban, pemeriksaan kesehatan hewan dan penanganan pascapenyembelihan seperti cara menata daging dan mengemasnya.
"Pembekalan diberikan agar mahasiswa betul-betul dapat menginformasikan kepada masyarakat bagaimana memilih hewan yang sehat, tata cara penyembelihan yang baik dan aman, cara memperlakukan hewan ketiga dipotong serta penanganan daging yang sudah dipotong agar memenuhi kriteria aman, sehat, utuh dan halal," katanya.
Selain menurunkan ratusan mahasiswa, dalam kegiatan tersebut, FKH IPB juga menerjukan 67 tenaga dosen untuk mendampingi pemerintah daerah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang masuk.
Menurut Srihardi yang membedakan kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan kurban tahun ini dengan tahun sebelumnya, yakni fokus yang disampaikan kepada mahasiswa yakni pada kesehatan daging.
"Untuk itu kita libatkan juga mahasiswa dari ilmu gizi dan komunikasi, yang akan membantu menginformasikan kepada masyarakat bagaimana tata cara penanganan daging kurban agar ASUH," katanya.
Selain menurunkan 670 mahasiswa kedokteran hewan, IPB juga melibatkan 17 mahasiswa dari program studi di luar kedokteran hewan seperti ilmu gizi dari Fakultas Ekologi Manusia dan program studi Komunikasi dan FMIPA yang akan membantu mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait tata cara berkuban yang ASUH (aman, sehat, utuh dan halal).
Ratusan mahasiswa pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban dilepas secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama Prof Annas Miftahfauzi yang ditandai dengan penyematan kartu identitas, serta pemasangan jas kedokteran hewan kepada dua perwakilan mahasiswa.
Annas meminta agar program tahunan tersebut terus dipertahankan, sekaligus dibarengi dengan evaluasi serta pendataan terutama terkait kesehatan hewan. Sehingga dapat dilakukan pemetaan lalu lintas kesehatan hewan pada saat Hari Raya Idul Adhan.
"Melalui kegiatan ini dilakukan juga pemetaan, apakah semakin menurun atau meningkat penyakit hewan pada satu daerah. Ini juga menjadi penanda apakah masyarakat semakin tau cara pemilihan hewan yang sehat atau tidak," katanya.
Selain itu, Annas juga mengharapkan mahasiswa yang diturunkan dapat menjadi agen atau duta promosi IPB, mengenalkan kepada masyarakat luas keberadaan IPB sehingga mendorong minat masuk perguruan tinggi tersebut.
"Tugas mahasiswa tidak hanya pemeriksaan saja, tapi jadi agen promosi IPB di masyarakat, dan perpanjangan tangan IPB, sehingga dinas terkait bisa menyebarluaskan informasi ke dinas lainnya," katanya.
Pelepasan mahasiswa pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban juga dalam rangka Dies Natalis ke-53 IPB. Turut hadir sejumlah perwakilan Kepala Dinas terkait di enam kabupaten/kota yang bekerjasama dengan IPB.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Mahasiswa ini akan diturunkan di enam kabupaten/kota yakni Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, enam wilayah di DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Kepulauan Seribu," kata Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Prof Srihadi Agungpriyono, dalam acara pelepasan pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban FKH IPB, di Kampus Dramaga, Rabu.
Menurut Srihadi, 670 mahasiswa akan disebar ke enam kabupaten/kota tersebut dengan rincian 300 mahasiswa di DKI Jakarta, 100 mahasiswa di Kabupaten Bogor, 170 mahasiswa di Kota Bogor, 70 mahasiswa di Kota Depok, dan delapan mahasiswa di Kepulauan Seribu.
"Untuk mahasiswa yang bertugas di Kepulauan Seribu diberangkatkan pada H-1 Idul Adha, sedangkan untuk wilayah lainnya pada hari H, karena tergantung jarak lokasi juga, agar tiba sesuai waktunya," katanya.
Mahasiswa yang dilibatkan merupakan mahasiswa yang masih kuliah di semester III dan IV. Sebelum diterjunkan ke lapangan, seluruh mahasiswa diberikan pembengkalan terkait tata cara penyembelihan hewan kurban, pemeriksaan kesehatan hewan dan penanganan pascapenyembelihan seperti cara menata daging dan mengemasnya.
"Pembekalan diberikan agar mahasiswa betul-betul dapat menginformasikan kepada masyarakat bagaimana memilih hewan yang sehat, tata cara penyembelihan yang baik dan aman, cara memperlakukan hewan ketiga dipotong serta penanganan daging yang sudah dipotong agar memenuhi kriteria aman, sehat, utuh dan halal," katanya.
Selain menurunkan ratusan mahasiswa, dalam kegiatan tersebut, FKH IPB juga menerjukan 67 tenaga dosen untuk mendampingi pemerintah daerah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang masuk.
Menurut Srihardi yang membedakan kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan kurban tahun ini dengan tahun sebelumnya, yakni fokus yang disampaikan kepada mahasiswa yakni pada kesehatan daging.
"Untuk itu kita libatkan juga mahasiswa dari ilmu gizi dan komunikasi, yang akan membantu menginformasikan kepada masyarakat bagaimana tata cara penanganan daging kurban agar ASUH," katanya.
Selain menurunkan 670 mahasiswa kedokteran hewan, IPB juga melibatkan 17 mahasiswa dari program studi di luar kedokteran hewan seperti ilmu gizi dari Fakultas Ekologi Manusia dan program studi Komunikasi dan FMIPA yang akan membantu mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait tata cara berkuban yang ASUH (aman, sehat, utuh dan halal).
Ratusan mahasiswa pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban dilepas secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama Prof Annas Miftahfauzi yang ditandai dengan penyematan kartu identitas, serta pemasangan jas kedokteran hewan kepada dua perwakilan mahasiswa.
Annas meminta agar program tahunan tersebut terus dipertahankan, sekaligus dibarengi dengan evaluasi serta pendataan terutama terkait kesehatan hewan. Sehingga dapat dilakukan pemetaan lalu lintas kesehatan hewan pada saat Hari Raya Idul Adhan.
"Melalui kegiatan ini dilakukan juga pemetaan, apakah semakin menurun atau meningkat penyakit hewan pada satu daerah. Ini juga menjadi penanda apakah masyarakat semakin tau cara pemilihan hewan yang sehat atau tidak," katanya.
Selain itu, Annas juga mengharapkan mahasiswa yang diturunkan dapat menjadi agen atau duta promosi IPB, mengenalkan kepada masyarakat luas keberadaan IPB sehingga mendorong minat masuk perguruan tinggi tersebut.
"Tugas mahasiswa tidak hanya pemeriksaan saja, tapi jadi agen promosi IPB di masyarakat, dan perpanjangan tangan IPB, sehingga dinas terkait bisa menyebarluaskan informasi ke dinas lainnya," katanya.
Pelepasan mahasiswa pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban juga dalam rangka Dies Natalis ke-53 IPB. Turut hadir sejumlah perwakilan Kepala Dinas terkait di enam kabupaten/kota yang bekerjasama dengan IPB.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016