Bekasi, 19/10 (ANTARA) - Pemkot Bekasi akan memiliki mobil pemadam kebakaran yang mampu menjangkau api di apartemen hingga lantai 20 pada 2012 sejalan dengan maraknya pembangunan apartemen di daerah itu.

Ketua komisi B DPRD Kota Bekasi Ronny Hermawan di Bekasi, Rabu, mengatakan, eksekutif sudah mengakomodasi pengadaan sarana kebakaran tersebut setelah fraksi Partai Demokrat yang dipimpinnya mendesak agar mobil itu diadakan.

"Kebutuhan mobil kebakaran itu sudah mendesak. Jangan sampai ada korban dulu baru kemudian disiapkan sarana pemadamnya," ujar Ronny.

Di Kota Bekasi kini bermunculan banyak apartemen dengan ketinggian sampai 20 lantai. Untuk center poin saja ada tiga tower 20 lantai belum lagi apartemen Mutiara dan apartemen di Pasar Sumber Artha, Kalimalang.

Untuk tahap awal akan dibeli satu unit mobil pemadam kebakaran dengan spesifikasi memiliki tangga dan sarana untuk menjangkau apartemen hingga 20 lantai itu.

"Kalau mobil dengan kemampuan menjangkau sampai lima lantai itu percuma. Saya nanti minta agar alokasi dana yang diusulkan untuk keperluan 20 lantai atau bahkan lebih," ujar Ronny.

Ia menyesalkan minimnya perhatian dari aparatur dalam mengadakan sarana untuk kepentingan masyarakat dan lebih memilih membangun proyek yang kurang mendesak seperti GOR senilai Rp400 miliar dan Plaza Pemkot Rp180 miliar.

Menurut Ronny masyarakat sudah membayar pajak, IMB, parkir, PBB dan pajak restoran. Sesungguhnya gaji wali kota dan DPRD itu bersumber dari PAD dengan kontribusi terbesar dari pajak.

"Sarana kebakaran perlu segera sama halnya dengan fasilitas untuk belajar siswa yang memadai tanpa bangku reot serta pelayanan kesehatan bagi seluruh warga. Kalau kemarin ada pasien dari keluarga kurang mampu di RSUD yang meninggal akibat tidak ditangani dengan baik," ujarnya.

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana pada Dinas Penataan Pengawasan Bangunan dan Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Bambang Sulistio menyatakan, penambahan sarana pemadam kebakaran diperlukan mengingat terus tumbuhnya permukiman vertikal di daerah itu.

Untuk Kota Bekasi idealnya kendaraan pemadam kebakaran mencapai 20 unit, sementara kendaraan yang ada sekarang 11 unit, sebagian besar sudah berumur diatas 10 tahun.

Sejalan dengan  banyaknya bangunan bertingkat semisal gedung perkantoran, apartemen, hotel dan pusat perbelanjaan modern, ia menyatakan pengadaan kendaraan dengan sistem hidrolik yang dilengkapi tangga perlu segera direalisasikan.

"Bagaimana bisa menjangkau tempat yang tinggi kalau tidak ada kendaraan pemadam hidrolik. Jika musibah kebakaran berada di gedung bertingkat, petugas kesulitan menyelamatkan korban yang terjebak api," katanya.

Selain minimnya armada, kata dia, jumlah personel dan pos pemadam juga mengalami hal serupa. Kota Bekasi hanya memiliki satu pos pemadam dan 51 personel yang bertugas mengamankan 12 kecamatan dari kebakaran.

Menurutnya, penambahan armada dipastikan bisa menekan kerugian. Pada 2010  kerugian akibat musibah tersebut mencapai Rp17 miliar.

Maswandi

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011