Depok (Antara Megapolitan) - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) angkatan 2012, Irman Faiz terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi Utama Tingkat Nasional 2016.
"Faiz terpilih sebagai mahasiswa berprestasi utama nasional setelah melewati serangkaian seleksi panjang dan bersaing dengan 13 pesaing lainnya," kata Kepala Humas dan KIP UI Rifelly Dewi Astuti di kampus UI Depok, Minggu.
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Nasional 2016 ini terdiri atas dua babak, yaitu penyisihan dan final. Babak penyisihan memilih 16 kandidat terbaik dari seluruh program sarjana dari 200 perguruan tinggi yang berpartisipasi.
Di babak penyisihan para kandidat diwajibkan untuk mengumpulkan berkas seperti CV, karya tulis ilmiah, video presentasi karya ilmiah dan video keseharian via Youtube.
Babak final terdiri dari empat tahap, yaitu presentasi karya tulis, penilaian bahasa inggris dalam bentuk pidato spontan, interview dan terakhir adalah psikotes.
Tujuan dari penyelenggaraan Mapres Nasional adalah memilih dan memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang meraih prestasi tinggi.
Kegiatan Mapres Nasional tidak hanya sebatas mengukur prestasi akademik para mahasiswa, melainkan juga jiwa kepemimpinan serta kemampuan dalam berorganisasi, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler sebgai wahana menyinergikan hard skills dan soft skills mahasiswa.
Sementara itu, Irman Faiz mengatakan, kunci kemenangannya adalah sikapnya yang konsisten dan selalu memberikan yang terbaik dalam setiap langkah yang diambil.
Menurut dia, banyak persiapan yang ia lakukan, terutama dalam menyiapkan karya tulisnya yang berjudul "Inovasi Strategi Pemberantasan Korupsi untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa: Studi Kasus Indonesia".
Selain itu memperdalam pengetahuan dengan mencari informasi mengenai isu-isu kenegaraan, politik, sosial, ekonomi dan kesehatan untuk menambah wawasan.
Pada karya tulisnya, Faiz merekomendasikan kepada pemerintah untuk mengatasi korupsi dari 2 sisi, yaitu hulu dan hilirnya. Dari sisi hulu dapat dilakukan dengan penanaman nilai antikorupsi sejak dini.
Salah satu ide yang Faiz ajukan adalah membuat permainan ular tangga berbasis nilai antikorupsi sehingga mudah dipahami anak-anak.
Faiz merekomendasikan untuk membuat indikator kerja KPK dan meningkatkan realisasi hukuman koruptor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Faiz terpilih sebagai mahasiswa berprestasi utama nasional setelah melewati serangkaian seleksi panjang dan bersaing dengan 13 pesaing lainnya," kata Kepala Humas dan KIP UI Rifelly Dewi Astuti di kampus UI Depok, Minggu.
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Nasional 2016 ini terdiri atas dua babak, yaitu penyisihan dan final. Babak penyisihan memilih 16 kandidat terbaik dari seluruh program sarjana dari 200 perguruan tinggi yang berpartisipasi.
Di babak penyisihan para kandidat diwajibkan untuk mengumpulkan berkas seperti CV, karya tulis ilmiah, video presentasi karya ilmiah dan video keseharian via Youtube.
Babak final terdiri dari empat tahap, yaitu presentasi karya tulis, penilaian bahasa inggris dalam bentuk pidato spontan, interview dan terakhir adalah psikotes.
Tujuan dari penyelenggaraan Mapres Nasional adalah memilih dan memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang meraih prestasi tinggi.
Kegiatan Mapres Nasional tidak hanya sebatas mengukur prestasi akademik para mahasiswa, melainkan juga jiwa kepemimpinan serta kemampuan dalam berorganisasi, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler sebgai wahana menyinergikan hard skills dan soft skills mahasiswa.
Sementara itu, Irman Faiz mengatakan, kunci kemenangannya adalah sikapnya yang konsisten dan selalu memberikan yang terbaik dalam setiap langkah yang diambil.
Menurut dia, banyak persiapan yang ia lakukan, terutama dalam menyiapkan karya tulisnya yang berjudul "Inovasi Strategi Pemberantasan Korupsi untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa: Studi Kasus Indonesia".
Selain itu memperdalam pengetahuan dengan mencari informasi mengenai isu-isu kenegaraan, politik, sosial, ekonomi dan kesehatan untuk menambah wawasan.
Pada karya tulisnya, Faiz merekomendasikan kepada pemerintah untuk mengatasi korupsi dari 2 sisi, yaitu hulu dan hilirnya. Dari sisi hulu dapat dilakukan dengan penanaman nilai antikorupsi sejak dini.
Salah satu ide yang Faiz ajukan adalah membuat permainan ular tangga berbasis nilai antikorupsi sehingga mudah dipahami anak-anak.
Faiz merekomendasikan untuk membuat indikator kerja KPK dan meningkatkan realisasi hukuman koruptor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016