Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat mengimbau masyarakat tetap menggunakan masker selama Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah/ 2023 Masehi ketika berada dalam kerumunan.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor Erna Nuraena saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Senin, mengatakan mengacu Inmendagri 53 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 pada masa transisi menuju endemi, pemerintah mendorong masyarakat untuk tetap menggunakan masker dengan benar.

"Terutama empat kondisi yang riskan menyebabkan penyebaran COVID-19 kembali, di antaranya kerumunan," katanya.

Baca juga: Dinkes: Kota Bogor tidak dalam status KLB Campak

Ia menyebutkan anjuran menggunakan masker utamanya dalam empat kondisi, yakni ada keadaan kerumunan dan keramaian aktivitas masyarakat, di dalam gedung/ruangan tertutup dan sempit, masyarakat yang bergejala penyakit pernapasan dan masyarakat yang kontak erat dan terkonfirmasi.

"Jadi sebagai bentuk kewaspadaan agar kesehatan selalu terjaga, masyarakat diimbau tetap memakai masker," katanya.

Ia mengajak masyarakat terbuka untuk mengendalikan penularan COVID-19 dengan taat terhadap protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi penguat.

Baca juga: Dinkes Kota Bogor buat 6 langkah cepat cegah dan deteksi ginjal akut pada anak

Hingga Senin, capaian vaksinasi COVID-19 dosis kesatu mencapai 94,04 persen atau 865.779 orang, dosis kedua 84,15 persen atau 774.695 orang. Capaian vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau penguat pertama 51.54 persen atau sebanyak 368.558 orang dan dosis keempat atau penguat kedua 4.39 persen atau sebanyak 31.425 orang. Data tersebut cukup rendah untuk memenuhi kekebalan tubuh masyarakat hingga level yang keempat mencegah tertular COVID-19.

Kondisi tersebut didorong oleh minat masyarakat yang lebih rendah terhadap vaksinasi penguat dibandingkan dengan dosis pertama dan kedua, serta stok vaksin seringkali kosong.

Baca juga: Dinkes Kota Bogor minta fasilitas pelayanan kesehatan waspadai penularan penyakit campak

Dinas Kesehatan Kota Bogor masih menunggu stok vaksin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena saat ini sedang kosong.

"Ketika stok ada, kami segera informasikan," katanya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023