DPRD Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mendorong pemerintah daerah setempat untuk berupaya meningkatkan angka usia rata-rata lama sekolah (RLS) yang masih terbilang rendah.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Yuyud Wahyudin di Bogor, Kamis, menyebutkan bahwa rendahnya angka usia RLS di daerah ini, menjadi catatan khusus bagi Komisi IV.

"Rata-rata lama sekolah dari penduduk Kabupaten Bogor usia sekolah adalah 8,4 tahun. Peningkatan RLS memang cukup berat setiap tahunnya. Rata- rata kenaikan RLS per tahun dalam lima tahun terakhir hanya sekitar 0,03 tahun per tahun," kata Yuyud.

Kini, angka usia RLS di Kabupaten Bogor baru di angka 8,4 tahun atau setara kelas 2 SMP, dan masih di bawah RLS nasional, yakni 8,54 tahun.

Baca juga: Dewan Pendidikan: Angka rata-rata lama sekolah di Bogor perlu ditingkatkan

Meski begitu, kata Yuyud, setiap tahunnya angka RLS Kabupaten Bogor terus mengalami peningkatan, pada tahun 2020 RLS-nya 8,29 tahun, tahun 2021 RLS-nya 8,31 tahun, dan tahun 2022 RLS-nya 8,42 tahun.

“Meski perkembangan atau kenaikannya rendah. Tapi kualifikasinya mayoritas kondisi kecamatan dari sisi RLS-nya adalah sedang,” kata Yuyud.

Menurutnya, DPRD bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor terus mengupayakan percepatan kenaikan angka RLS, agar memenuhi harapan pada era kepemimpinan Ade Yasin-Iwan Setiawan.

“Beberapa program seperti Pendidikan kesetaraan paket A, B, C, Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, dan beberapa program lainnya," tuturnya.

Baca juga: Pemkab Bogor kerahkan kepala desa tingkatkan rata-rata lama sekolah

Ia menyebutkan, membutuhkan akselerasi untuk mengejar target RLS yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2018-2023, yakni 8,61 tahun.

“Kita terus berupaya meningkatkan angka RLS dengan beberapa strategi, diantaranya optimalisasi peran lembaga Pendidikan dan organisasi profesi pendidik melalui program Mawar Sagu (Lima Warga Satu Guru),” ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membentuk tim satgas di tingkat RT untuk menyikapi rendahnya angka rata-rata lama sekolah (RLS) di daerahnya.

"Permasalahan dan tantangan dunia pendidikan tentunya tidak bisa diselesaikan dan diserahkan kepada pemerintah saja. Semua pemangku kepentingan harus berkolaborasi dan bergotong royong," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin.

Baca juga: TPPS Bogor beri sembilan rekomendasi strategi tingkatkan rata-rata lama sekolah

Menurutnya, tim satgas tingkat RT ini nantinya berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk menginventarisir masyarakat putus sekolah.

Burhan mengaku menaruh harapan kepada Dewan Pendidikan dan seluruh elemen untuk meningkatkan usia RLS sebagai salah satu indikator kemajuan pembangunan di bidang pendidikan.

"Kemudian upaya lain Pemda adalah mendorong pondok pesantren yang tidak memiliki pendidikan formal untuk bekerja sama dengan PKBM atau membentuk satuan pendidikan muadalah. Mendorong dunia usaha dan industri untuk meningkatkan taraf pendidikan karyawannya secara berjenjang," papar Burhan. (KR-MFS)

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023