Sukabumi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Sukabumi mencetak 50 hektare lahan sawah baru sebagai antisipasi terus berkurangnya lahan persawahan karena bencana alam dan alih fungsi menjadi bangunan.

"Lahan sawah baru tersebut berlokasi di Desa Cihanjawar Kecamatan Kabandungan dengan menggunakan pola terasering (sengkedan)," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Minggu.

Untuk pengairan akan memanfaatkan pasokan air yang berasal dari Gunung Halimun, sehingga dengan pasokan air yang baik, maka bisa berproduksi sepanjang tahun atau tidak hanya mengandalkan air hujan saja.

Selain itu, tujuan mencetak lahan persawahan untuk meningkatkan produksi padi dan dengan pola terasering adalah agar air tidak hilang karena yang yang berasal dari gunung masuk ke lahan sawah terus dan mengalir ke sungai.

Pola seperti itu juga bisa digunakan untuk lahan sawah tadah hujan, karena mampu mengatur pasokan dan tidak terlalu banyak menggunakan air.

"Kami masih belajar tentang teknis konservasi air melalui pembangunan embung di beberapa titik, agar pada musim kemarau sawah tadah hujan masih tetap bisa berproduksi dan terpenuhi pasokan airnya," tambahnya.

Di sisi lain, Marwan mengatakan panjangnya musim penghujan tahun 2016 ternyata menjadi berkah bagi petani, karena bisa memproduksi padi dalam waktu yang lama.

Bahkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebutkan seharusnya bulan Agustus 2016 sudah memasuki musim kemarau, tapi masih turun hujan di beberapa daerah.

Dengan cuaca seperti itu, petani diharapkan bisa mempercepat pola tanam untuk meningkatkan produksi pagi dan pola tanam tidak terpotong.

Diharapkan setelah panen, petani bisa langsung mengolah tanah dan kembali menanam lagi.

Marwan juga optimis target sasaran tanam padi yang mencapai 160 ribu ton bisa tercapai, karena saat ini tinggal sekitar 20 ribu hingga 30 ribu ton target tanam padi yang belum terpenuhi.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016