Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mendorong reformasi total koperasi sehingga mampu berdaya yang menjadi kunci pemerataan kesejahteraan dan menjawab kebutuhan rakyat.
"Koperasi harus hadir untuk rakyat dan menjemput bola menjawab persoalan yang ada di tengah masyarakat," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto usai Peringatan HUT ke-69 Koperasi tingkat Kota Bogor, Rabu.
Menurutnya, koperasi harus bisa bersinergi menuntaskan program prioritas di Kota Bogor. Mampu memberdayakan PKL, dan dapat membasmi renternir atau bank keliling. Selain itu juga hadir di setiap sendi kehidupan masyarakat mulai dari tingkat RT hingga RW.
"Pemerataan koperasi yang hadir hingga tingkat dasar masyarakat dapat menjauhkan warga dari renternir dan bank keliling," katanya.
Untuk menguatkan peran koperasi, lanjut Bima, organisasi bisnis tersebut diharapkan bisa bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UMKM serta Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) yang telah dibentuk.
"Sinergi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dapat membantu meringankan beban warga," katanya.
Bima mengatakan, Pemerintah Kota Bogor berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Dekopin untuk membangun koperasi yang berkualitas, serta kuat. Untuk memudahkan sinergi tersebut, pemerintah telah mengupayakan kantor untuk Dekopin agar mampu bekerja dengan baik.
"Sesuai dengan cita-cita kita memperkokoh koperasi sebagai soko guru perekonomian bangsa," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor Eko Prabowo menyebutkan, kondisi koperasi di Kota Bogor saat ini dari 700-an koperasi yang terbentuk, sekitar 50 persen yang aktif. Dari 50 persen tersebut hanya 30 persen yang memenuhi prosedur atau masih melaksanakan rapat umum anggota.
"Kami tidak putus semangat, dengan 30 persen koperasi yang ada saat ini, situasi perekonomian di Kota Bogor cukup bagus. Kontribusi dari 30 persen koperasi ini bisa menopang pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor sebesar enam persen," katanya.
Pada peringatan HUT Koperasi ke-69, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor menggelar sejumlah kegiatan di antaranya bazar dan pameran koperasi serta UMKM dan acara puncak diisi dengan upacara bendara.
Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga dalam pidato arahan yang dibacakan Wali Kota Bogor mengatakan reformasi total koperasi berupa langkah terencana, konsepsional dan berkesinambungan. Langkah tersebut diambil untuk mewujudkan kemandirian koperasi.
Puspayoga mengatakan, reformasi total koperasi meliputi rehabilitasi, reorientasi dan pengembangan. Diperlukan tindakan konkret untuk reformasi total baik dalam cara pandang, maupun dalam mengelola koperasi secara baik dan benar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Koperasi harus hadir untuk rakyat dan menjemput bola menjawab persoalan yang ada di tengah masyarakat," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto usai Peringatan HUT ke-69 Koperasi tingkat Kota Bogor, Rabu.
Menurutnya, koperasi harus bisa bersinergi menuntaskan program prioritas di Kota Bogor. Mampu memberdayakan PKL, dan dapat membasmi renternir atau bank keliling. Selain itu juga hadir di setiap sendi kehidupan masyarakat mulai dari tingkat RT hingga RW.
"Pemerataan koperasi yang hadir hingga tingkat dasar masyarakat dapat menjauhkan warga dari renternir dan bank keliling," katanya.
Untuk menguatkan peran koperasi, lanjut Bima, organisasi bisnis tersebut diharapkan bisa bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UMKM serta Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) yang telah dibentuk.
"Sinergi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dapat membantu meringankan beban warga," katanya.
Bima mengatakan, Pemerintah Kota Bogor berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Dekopin untuk membangun koperasi yang berkualitas, serta kuat. Untuk memudahkan sinergi tersebut, pemerintah telah mengupayakan kantor untuk Dekopin agar mampu bekerja dengan baik.
"Sesuai dengan cita-cita kita memperkokoh koperasi sebagai soko guru perekonomian bangsa," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor Eko Prabowo menyebutkan, kondisi koperasi di Kota Bogor saat ini dari 700-an koperasi yang terbentuk, sekitar 50 persen yang aktif. Dari 50 persen tersebut hanya 30 persen yang memenuhi prosedur atau masih melaksanakan rapat umum anggota.
"Kami tidak putus semangat, dengan 30 persen koperasi yang ada saat ini, situasi perekonomian di Kota Bogor cukup bagus. Kontribusi dari 30 persen koperasi ini bisa menopang pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor sebesar enam persen," katanya.
Pada peringatan HUT Koperasi ke-69, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor menggelar sejumlah kegiatan di antaranya bazar dan pameran koperasi serta UMKM dan acara puncak diisi dengan upacara bendara.
Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga dalam pidato arahan yang dibacakan Wali Kota Bogor mengatakan reformasi total koperasi berupa langkah terencana, konsepsional dan berkesinambungan. Langkah tersebut diambil untuk mewujudkan kemandirian koperasi.
Puspayoga mengatakan, reformasi total koperasi meliputi rehabilitasi, reorientasi dan pengembangan. Diperlukan tindakan konkret untuk reformasi total baik dalam cara pandang, maupun dalam mengelola koperasi secara baik dan benar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016