Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana memastikan program percepatan penurunan angka stunting di daerahnya berjalan lancar dengan meninjau langsung ke lapangan yang menjadi sasaran program tersebut.

"Kali ini kami meninjau pelaksanaan program penurunan stunting di wilayah Jatirasa, Karawang Barat," kata bupati di Karawang, Sabtu.

Ia menyampaikan, di Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Karawang Barat dirinya mengunjungi bayi usia dua tahun yang terdiagnosa mengalami perlambatan tumbuh kembang.

Baca juga: BKKBN Jabar sebut buruh pabrik perlu disosialisasikan tentang stunting

Hal tersebut awalnya terdeteksi berdasarkan laporan posyandu dan kemudian langsung mendapat intervensi Pos Gizi di Karangpawitan.

Sang bayi terlambat tumbuh karena ibu yang mengidap menderita penyakit anemia dan kekurangan energi kronis.

Pada awalnya, saat lahir, berat badan bayi itu dalam kondisi normal, bahkan cenderung besar, yakni 4 kilogram. Namun seiring waktu berat badannya menyusut.

"Atas kondisi itu, kami terus melakukan pendampingan sang bayi. Setiap bulan ada lima hari waktu intensif kami memberikan intervensi gizi bagi si bayi," kata bupati.

Baca juga: Pemkab Karawang salurkan Rp333 juta untuk pemenuhan gizi dan nutrisi anak stunting

Hasilnya menunjukkan tren positif. Jika saat ditemukan, beratnya hanya 7 kilogram, setelah diintervensi pos gizi berat badannya langsung naik 8,2 kilogram.

Selain itu, di lokasi yang sama, bupati juga menemui DJ, bayi berusia 18 bulan yang mengalami kekurangan gizi. DJ lahir prematur dengan riwayat penyakit hernia.

Awalnya DJ terdeteksi kurang gizi ketika tim posyandu menemukan beratnya hanya 7,2 kilogram.

"DJ langsung kami intervensi dan kini saat ia berusia 18 bulan, sudah naik menjadi 8,5 kilogram," kata bupati.

Baca juga: Wabup Karawang: Penimbangan dan pengukuran bayi jadi deteksi dini atasi masalah gizi

Ia mengaku harus turun ke lokasi, meninjau penanganan kasus stunting, karena program penurunan kasus stunting sudah menjadi agenda utama Pemkab Karawang, sesuai dengan intruksi presiden dalam berbagai arahannya.

Sementara itu, sesuai dengan data rilis dari survey status gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, kasus prevalansi stunting di Karawang turun dari 20,6 persen di tahun 2021 menjadi 14 persen di tahun 2022. 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023