Bogor (Antara Megapolitan) - Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat memiliki layanan khusus konsultasi kesehatan dan gizi bagi pasangan calon pengantin yang ingin menikah dan sudah mulai banyak diakses sejak 2015.

"Selama tahun 2015 ada 58 pasangan catin yang datang ke kami (Puskesmas) untuk berkonsultasi terkait kesehatan dan gizi sebelum mereka menikah," kata Kepala Puskesmas Tanah Sareal Sari Chandrawati, kepada Antara, Rabu.

Ia menjelaskan, konsultasi kesehatan dan gizi merupakan langkah awal dalam mendukung program 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK), sehingga wanita yang akan melahirkan adalah wanita yang sudah terkontrol kesehatan dan gizinya sebelum ia menikah.

"Jadi ketika pasangan pengantin memasuki masa 1.000 HPK adalah perempuan yang sudah sehat kesehatan dan gizinya, sehingga ibunya sehat dan anaknya juga sehat," katanya.

Layanan konsultasi kesehatan dan gizi yang diberikan kepada pasangan calon pengantin tersebut yakni pemeriksaan kesehatan reproduksi, pemeriksaan gigi, VCT HIV/AIDS, serta konsultasi gizi.

Petugas konsultan gizi akan memberikan penjelasan kepada pasangan mengenai wanita usia subur (WUS) yakni wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20 sampai 45 tahun.

"Kami menjelaskan, bahwa puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan 95 persen untuk hamil. Pada usia 30-an persentasenya menurun hingga 90 persen. Sedangkan memasuki usia 40, kesempatan hamil berkurang menjadi 40 persen. setelah usia 40 tahun hanya punya maksimal 10 persen," katanya.

Pasangan calon pengantin juga diberikan pemahaman tentang zat gizi untuk wanita. Makanan yang diperlukan berbeda menurut tingkat usia. Di usia 20-30 tahun, yang juga dikenal sebagai tahun sibuk dan persiapan untuk mengasuh anak, diperlukan sumber serat yang baik, vitamin-vitamin dan zat besi.

"Zat-zat besi yang diperlukan setiap wanita adalah kalsium, zat besi, dan folate," katanya.

Ia mengatakan, sebelum menikah hal-hal yang perlu diperhatikan bagi wanita usia subur adalah, makan makanan yang memiliki nilai gizi seimbang, hindari makanan yang mengandung lemak dna menghindari olahan makanan fastfood (cepat saji).

"Hindari sebisa mungkin jenis makanan cepat saji selama masa usia subur, karena mengandung bahan pengawet," kata Sari.

Sari menambahkan, wanita usia subur mulai membiasakan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak nutrisi. Seperti buah dan sayuran. Nutrisi akan membuat tubuh menjadi lebih sehat. Rajin berolahraga secara teratur memberikan dampak baik selama masa subur.

Petugas tenaga gizi Puskesmas Tanah Sareal Restu Malika Sari mengatakan, layanan konsultasi kesehatan dan gizi juga diperuntukkan bagi pasien rujukan seperti ibu hamil kurang energi kronik (Bumilkek), penderita diabetes, balita gizi kurang, pasien TBC yang mengalami penurunan berat badan serta pasien hypertensi.

"Kami buka setiap hari, layanan kami harapkan semua calon pengantin sadar dengan kesehatan dari muda. Bisa membuat makanan yang baik untuk keluarga serta anaknya," kata Restu.

***4***

T.KR-LR

(T.KR-LR/B/M019/M019) 13-07-2016 08:42:27

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016