Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Bima Arya Sugiarto menitipkan pembahasan urgensi otonomi daerah dalam mewujudkan cita-cita menuju Indonesia Emas 2024 pada debat  calon presiden dan calon wakil presiden menyongsong Pemilu 2024. 

Bima Arya saat di konfirmasi dari Kota Bogor, Rabu, berharap simposium nasional Majelis Pembangunan Daerah Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mengangkat tema Memperkuat Otonomi Daerah Menuju Indonesia Sejahtera pada 2045 dan menghadirkan para tokoh nasional sebagai narasumber pada Selasa (10/1) dapat memulai pembahasan pengaruh otonom daerah menuju Indonesia Emas 2045 pada periode pemerintahan selanjutnya. 

”Simposium yang dilaksanakan bisa menjadi momentum terbaik untuk mengevaluasi 25 tahun perjalanan otonomi daerah dan menempatkan dalam posisi yang tepat otonomi daerah dalam konteks menuju Indonesia emas 2045,” kata Bima Arya di Paseban Sri Bima di Balai Kota Bogor. 

Bima mengungkapkan sejak pemerintah menyampaikan target-target Indonesia Emas 2045 pasca pandemi COVID-19 ke depan seperti pemulihan ekonomi, ekonomi yang meningkat lebih tinggi (economic rebound) dan yang lainnya, semua pikiran mengarah dan bergerak cepat, pulih, bangkit untuk menuju Indonesia Emas 2045. 

Pertanyaan yang muncul, kata dia, dimana otonomi daerah, apakah masih ada dan menjadi bagian dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045? Hal ini menurut Bima Arya yang tidak pernah diletakkan dalam konteks 2045.

Bima berpendapat jelang pelaksanaan pemilu pada tahun 2024, isu dan hasil pembahasan simposium ini diharapkan bisa dititipkan kepada calon presiden dan menjadi bahan perdebatan tentang bagaimana nanti mengartikulasikan persoalan Otda karena pasti akan berbicara 2045. 

“Tidak mungkin berbicara 2045 dengan mengabaikan dinamika otonomi daerah. Kalau itu dimulai dari Bogor, saya bahagia, berbangga, mudah mudahan berkah dan memberikan manfaat. Dari Bogor untuk Indonesia,” kata Bima Arya. 

Ketua MPD ICMI, Sudirman Said menyampaikan, simposium bermaksud dapat menghimpun pemikiran dan ide terbaik, proses pembelajaran maupun praktik-praktik dalam waktu yang tidak terlalu lama, sehingga pada pemerintahan mendatang menjadi blueprint bagaimana implementasi otda menuju 100 tahun kemerdekaan.

Tema yang diangkat dalam simposium ini bertujuan untuk mengidentifikasi isu-isu krusial berkaitan pelaksanaan otda selama ini, mampu merumuskan peta jalan atau roadmap bagaimana memberikan rekomendasi untuk penguatan otda ke depan dan berharap mampu memberikan masukan pasca atau pada pemerintahan 2024 ke depan. 

“Otda merupakan hasil terpenting dari reformasi 1998 dan setelah 25 tahun melaksanakan kebijakan ini sudah waktunya untuk di review kembali segala aspek strategis dan juga aspek policy serta implementasi dari otda,” katanya.

ICMI kata Sudirman Said, khusus MPD memiliki pandangan kuat bahwa desentralisasi adalah pilihan jalan terbaik dalam mengelola bangsa negara yang tidak saja besar tetapi juga majemuk dan memiliki kompleksitas tinggi.

Sentralisasi bukan pilihan yang tepat, karena itu Ketua ICMI memberikan arahan dan penekanan untuk mengkaji kembali implementasi dari otda yang diharapkan bisa memberikan penguatan ke depan.


 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023