Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor Provinsi Jawa Barat mengerahkan 1.200 personel untuk melakukan pembersihan sampah pedagang kaki lima (PKL) pada malam takbiran, Selasa malam.

Kepala Bidang Kebersihan DKP Kota Bogor Uju Juono, di Bogor, Selasa, menyebutkan personel dikerahkan mulai dari penyapu jalan, petugas PJU dan pertamanan bertugas membersihkan sampah-sampah yang ada di Pasar Bogor dan Pasar Anyar.

"Kami mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk melakukan pembersihan sampah PKL itu," katanya lagi.

Pembersihan dan penertiban lapak PKL pada malam takbiran ini juga mengerahkan 110 unit kendaraan pengangkut sampah, dan tujuh alat berat yang dioperasikan untuk membongkar dan mengangkut sampah PKL.

"Alat berat kita bagi dua, tiga dikerahkan di Galuga dan empat dikerahkan di Pasar Bogor dan Pasar Anyar," kata dia.

Operasi pembersihan dan penertiban lapak serta sampah PKL tersebut dimulai dari pukul 20.00 WIB, dengan tim gabungan DKP, DLLAJ, dan Satpol PP turun bersama-sama melakukan pembersihan.

"Operasi ini akan berlangsung sampai pagi hari, kami upayakan semua sampah di pasar bisa terangkut seluruhnya," katanya lagi.

Uju menyebutkan, pembersihan dan penertiban lapak PKL di pasar pada malam takbiran sudah menjadi agenda rutin Pemkot Bogor untuk kenyamanan masyarakat saat merayakan Idulfitri.

"Bisa dilihat saat Idulfitri, jalan yang tadinya sempit karena ada lapak PKL akan terlihat luas dan bebas hambatan," katanya lagi.

Selain operasi penertiban dan pembersihan sampah PKL di pasar tradisional, DKP tetap mengerahkan personel untuk menjaga kebersihan Kota Bogor sampai H+6 lebaran.

"Seluruh personel bahkan sampai penjabat struktural DKP tidak ada yang libur, semua digilir bertugas menjaga agar Bogor tetap bersih," katanya.

Menurutnya, pada malam takbiran jumlah sampah yang terangkut melebihi jumlah sampah yang diproduksi pada hari biasanya. Rata-rata per hari produksi sampah Kota Bogor mencapai 2.800 kubik.

jumlah sampai tersebut yang dapat terangkut oleh DKP hanya sekitar 72 persen atau 2.000 kubik.

"Saat Ramadan hingga malam takbiran jumlah sampah meningkat dari biasanya, mencapai 10 hingga 15 persen," katanya.

Peningkatan sampah tersebut terjadi di pasar tradisional karena banyak pedagang yang membuang sampah hasil dagangannya. Selain itu, mengajari sampah rumah tangga, dengan banyaknya masyarakat yang memasak keperluan berlebaran.

"Kami akan terus bertugas mengangkut sampah tidak hanya dalam operasi ini, tetapi melayani pengangkutan sampah di tingkat masyarakat, agar tidak terjadi penumpukan saat lebaran," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016