Bogor (Antara Megapolitan) - Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) IPB menyediakan layanan penitipan hewan peliharaan bagi masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman pada Idul Fitri 1437 Hijriyah.
Wakil Direktur RSHP IPB Huda Darusman di Bogor, Sabtu, mengatakan, saat ini sudah ada yang menitipkan hewan peliharaannya karena akan berangkat mudik lebaran.
"Mulai dari H-5 sudah ada yang menitipkan hewan peliharaannya, kebanyakan kucing dan anjing," katanya.
Ia mengatakan, layanan penitipan hewan peliharaan sudah tersedia sejak RSHP IPB berdiri tahun 2003. Namun tidak dikomersialisasikan.
Hewan yang dititipkan pada umumnya untuk keperluan Koas dokter hewan maupun penelitian mahasiswa kedokteran hewan IPB.
"Kami tidak mempromosikan, penitipan biasanya info dari teman ke teman. Hingga sekarang, banyak yang tau ada penitipan disini (IPB)," katanya.
Ia mengatakan, selain sebagai tempat penitipan, RSHP IPB juga merawat hewan peliharaan yang sakit, seperti mengalami penyakit kulit, ataupun gangguan pernafasan.
"Ada juga hewan yang dirawat inap karena sakit, ada enam ekor kucing, dan tiga ekor anjing," katanya.
RSHP IPB memiliki kapasitas penitipan kuncing sebanyak 20 ekor, 20 ekor anjing ukuran berat 15 kg, dan 15 ekor untuk anjing kecil (3-7 kg).
"Saat ini sudah ada delapan ekor kucing, tiga ekor anjing ukuran kecil dan enam anjing ukuran besar yang dititipkan kepada kami," katanya.
Biaya sewa penginapan untuk hewan ukuran 1-5 kg semalamnya Rp35 ribu, dan untuk anjing seberat 20 kg biaya penginapan Rp80 ribu per malam.
Fasilitas penginapan yang tersedia, yakni tempat tidur atau kandang, pakan diberi secara rutin atau kosong diisi lagi, minum, toilet seperti pasir untuk kuncing dan anjing.
"Hewan yang masuk maupun pulang dimandikan. Kami menjamin ketika dirawat bebas penyakit seperti kutu," katanya.
Selama diinapkan atau dirawat, ada kunjungan dari dokter dan paramedis sehari dua kali untuk mengecek kondisi kesehatan hewan yang dititipkan.
Pemeriksaan dilakukan seperti memantau nafsu makan, pemeriksaan urin dan BAB normal, kondisi psikologis apakah ceria, pendiman.
"Karena ada hewan tabiatnya pendiam, ada juga yang ceria. Kalau tiba-tiba diam ada apa. Jadi Perlu ada rekam mediknya," katanya.
Rekam medik tersebut didapat dari pemiliknya. Karena itu sebelum dititipkan pemilih akan diwawancarai untuk mengetahui perilaku hewan peliharaannya.
"Pemilik diwawancarai, sebaiknya pemilik langsung yang mengantar. Kalau supir, akan kesulitan, banyak peluang untuk kesalahan memberikan perawatan," katanya.
Joana (60) warga Sentul menitipkan dua ekor anjingnya yang baru berusia 10 bulan. Ia berencana mudik ke Lampung dengan lama waktu dua minggu.
"Baru kali ini dititipkan di sini, agak tenang karena ada temannya (anjing tetangga) juga yang sudah dititip di sini duluan," kata Joana.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Wakil Direktur RSHP IPB Huda Darusman di Bogor, Sabtu, mengatakan, saat ini sudah ada yang menitipkan hewan peliharaannya karena akan berangkat mudik lebaran.
"Mulai dari H-5 sudah ada yang menitipkan hewan peliharaannya, kebanyakan kucing dan anjing," katanya.
Ia mengatakan, layanan penitipan hewan peliharaan sudah tersedia sejak RSHP IPB berdiri tahun 2003. Namun tidak dikomersialisasikan.
Hewan yang dititipkan pada umumnya untuk keperluan Koas dokter hewan maupun penelitian mahasiswa kedokteran hewan IPB.
"Kami tidak mempromosikan, penitipan biasanya info dari teman ke teman. Hingga sekarang, banyak yang tau ada penitipan disini (IPB)," katanya.
Ia mengatakan, selain sebagai tempat penitipan, RSHP IPB juga merawat hewan peliharaan yang sakit, seperti mengalami penyakit kulit, ataupun gangguan pernafasan.
"Ada juga hewan yang dirawat inap karena sakit, ada enam ekor kucing, dan tiga ekor anjing," katanya.
RSHP IPB memiliki kapasitas penitipan kuncing sebanyak 20 ekor, 20 ekor anjing ukuran berat 15 kg, dan 15 ekor untuk anjing kecil (3-7 kg).
"Saat ini sudah ada delapan ekor kucing, tiga ekor anjing ukuran kecil dan enam anjing ukuran besar yang dititipkan kepada kami," katanya.
Biaya sewa penginapan untuk hewan ukuran 1-5 kg semalamnya Rp35 ribu, dan untuk anjing seberat 20 kg biaya penginapan Rp80 ribu per malam.
Fasilitas penginapan yang tersedia, yakni tempat tidur atau kandang, pakan diberi secara rutin atau kosong diisi lagi, minum, toilet seperti pasir untuk kuncing dan anjing.
"Hewan yang masuk maupun pulang dimandikan. Kami menjamin ketika dirawat bebas penyakit seperti kutu," katanya.
Selama diinapkan atau dirawat, ada kunjungan dari dokter dan paramedis sehari dua kali untuk mengecek kondisi kesehatan hewan yang dititipkan.
Pemeriksaan dilakukan seperti memantau nafsu makan, pemeriksaan urin dan BAB normal, kondisi psikologis apakah ceria, pendiman.
"Karena ada hewan tabiatnya pendiam, ada juga yang ceria. Kalau tiba-tiba diam ada apa. Jadi Perlu ada rekam mediknya," katanya.
Rekam medik tersebut didapat dari pemiliknya. Karena itu sebelum dititipkan pemilih akan diwawancarai untuk mengetahui perilaku hewan peliharaannya.
"Pemilik diwawancarai, sebaiknya pemilik langsung yang mengantar. Kalau supir, akan kesulitan, banyak peluang untuk kesalahan memberikan perawatan," katanya.
Joana (60) warga Sentul menitipkan dua ekor anjingnya yang baru berusia 10 bulan. Ia berencana mudik ke Lampung dengan lama waktu dua minggu.
"Baru kali ini dititipkan di sini, agak tenang karena ada temannya (anjing tetangga) juga yang sudah dititip di sini duluan," kata Joana.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016