Bogor (Antara Megapolitan) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mewaspadai peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang pada saat mudik Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah/2016 dengan melakukan pemeriksaan urine awak bus dan penumpang.
"Kami mengintensifkan pelaksanaan tes urine pada awak bus baik di wilayah Kota maupun Kabupaten Bogor, ini salah satu upaya pencegahan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba selama mudik Lebaran," kata Kepala BNNK Bogor, Nugraha Setya Budi saat ditemui saat kegiatan tes urine di Terminal Baranangsiang, Kamis.
Ia mengatakan, tes urin telah dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bogor dengan menyisir lokasi Terminal Cibinong dengan sasaran 35 awak bus dan Terminal Cileungsi diikuti 85 awak bus.
"Hasil tes di Cibinong nihil, sedangkan di Cileungsi terdapat satu orang yang positif menggunakan psikotropika," katanya.
Awak bus yang kedapatan positif mengkonsumsi psikotropika langsung ditindaklanjuti, dengan melakukan pemeriksaan apakah ia murni pengguna, atau juga terindikasi pengedar.
"Kita juga mendalam informasi dari mana ia membeli barang, menelusuri peredarannya," katanya.
Perlakuan serupa juga diberikan kepada penumpang bus yang kedapatan mengkonsumsi psikotropika, akan diproses secara hukum sudah berapa lama mengkonsumsi, dan dari mana asalnya.
Pemeriksaan urin juga dilakukan di Terminal Baranangsiang, dengan sasaran 30 lebih awak bus. Pemeriksaan dilakukan dengan metode pengambilan sampel urin diukur dengan alat rapit tes.
"Ada enam parameter tes urin, yakni ganja, ekstasi, metavitamin, sabu, kokain, putau dan kenabis," katanya.
Ia mengatakan, BNNK Bogor menyediakan 100 alat rapit tes untuk melaksanakan tes urin selama Operasi Ramadhaniyah yang digelar mulai H-7 sampai H+7. Total stok rapit tes yang dimiliki 1.000 unit.
Untuk pemeriksaan tes urin, BNNK Bogor mengerahkan 25 personelnya yang akan melaksanakan kegiatan pemeriksaan tersebut.
"Tes urin ini salah satu upaya pencegahan peredaran narkoba, memberikan terapi efek jera, jika ada awak bus yang memakai mereka akan berfikir panjang dan takut untuk mengkonsumsinya," katanya.
Budi menambahkan, tes urin tersebut dilakukan juga sebagai salah satu upaya BNNK Bogor untuk meminimalisasi kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama mudik Lebaran.
"Karena data empiris yang ada tahun lalu kecelakaan sering terjadi karena pengendaranya menggunakan zat adiktif. Tahun inipun Pemerintah mencanangkan bahaya narkoba yang harus kita perangi bersama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Kami mengintensifkan pelaksanaan tes urine pada awak bus baik di wilayah Kota maupun Kabupaten Bogor, ini salah satu upaya pencegahan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba selama mudik Lebaran," kata Kepala BNNK Bogor, Nugraha Setya Budi saat ditemui saat kegiatan tes urine di Terminal Baranangsiang, Kamis.
Ia mengatakan, tes urin telah dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bogor dengan menyisir lokasi Terminal Cibinong dengan sasaran 35 awak bus dan Terminal Cileungsi diikuti 85 awak bus.
"Hasil tes di Cibinong nihil, sedangkan di Cileungsi terdapat satu orang yang positif menggunakan psikotropika," katanya.
Awak bus yang kedapatan positif mengkonsumsi psikotropika langsung ditindaklanjuti, dengan melakukan pemeriksaan apakah ia murni pengguna, atau juga terindikasi pengedar.
"Kita juga mendalam informasi dari mana ia membeli barang, menelusuri peredarannya," katanya.
Perlakuan serupa juga diberikan kepada penumpang bus yang kedapatan mengkonsumsi psikotropika, akan diproses secara hukum sudah berapa lama mengkonsumsi, dan dari mana asalnya.
Pemeriksaan urin juga dilakukan di Terminal Baranangsiang, dengan sasaran 30 lebih awak bus. Pemeriksaan dilakukan dengan metode pengambilan sampel urin diukur dengan alat rapit tes.
"Ada enam parameter tes urin, yakni ganja, ekstasi, metavitamin, sabu, kokain, putau dan kenabis," katanya.
Ia mengatakan, BNNK Bogor menyediakan 100 alat rapit tes untuk melaksanakan tes urin selama Operasi Ramadhaniyah yang digelar mulai H-7 sampai H+7. Total stok rapit tes yang dimiliki 1.000 unit.
Untuk pemeriksaan tes urin, BNNK Bogor mengerahkan 25 personelnya yang akan melaksanakan kegiatan pemeriksaan tersebut.
"Tes urin ini salah satu upaya pencegahan peredaran narkoba, memberikan terapi efek jera, jika ada awak bus yang memakai mereka akan berfikir panjang dan takut untuk mengkonsumsinya," katanya.
Budi menambahkan, tes urin tersebut dilakukan juga sebagai salah satu upaya BNNK Bogor untuk meminimalisasi kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama mudik Lebaran.
"Karena data empiris yang ada tahun lalu kecelakaan sering terjadi karena pengendaranya menggunakan zat adiktif. Tahun inipun Pemerintah mencanangkan bahaya narkoba yang harus kita perangi bersama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016