PT Primeskills Edukasi Indonesia (Primeskills), startup edutech berbasis extended reality (XR) dan gamifikasi memperkuat komitmennya untuk membantu meningkatkan performa proses pembelajaran dan pelatihan bagi perusahaan dan universitas. 

CEO Primeskills William Irawan dalam keterangannya, Selasa mengatakan Primeskills sebagai perusahaan yang fokus pada pembelajaran dan pelatihan berbasis teknologi melihat skill gap menjadi salah satu penyumbang tingginya angka pengangguran di Indonesia. 

Untuk itu kami mengembangkan inovasi training berbasis XR dan gamifikasi yang dapat membantu mempersempit jarak keterampilan antara lulusan dan industri yang terjadi saat ini, seperti pembuatan modul dan konten menggunakan teknologi virtual reality (VR) demi meningkatkan kualitas pembelajaran.

Secara spesifik, di tahun 2023 Primeskills akan terus mendorong peningkatan kualitas keterampilan lulusan universitas agar relevan dengan kebutuhan industri demi menekan angka skill gap di Indonesia, melalui pengalaman praktik dan soft skill training menggunakan teknologi XR dan gamifikasi.

Pernyataan ini diperkuat dengan adanya hasil riset global Price Waterhouse Cooper (PwC). Para peserta pelatihan dengan menggunakan AR dan VR mengaku empat kali lebih cepat dan fokus berlatih dibanding di dalam kelas, 275 persen lebih percaya diri untuk mengaplikasikan pembelajaran keterampilan setelah training, dan 3,75 kali lebih terkoneksi secara emosional dengan materi yang diajarkan. 

Hal ini membuktikan AR dan VR dapat meningkatkan inovasi dan produktivitas. Dalam skala yang lebih luas, kedua teknologi ini juga mampu mendukung pelatihan yang tidak selalu praktis atau aman untuk dilakukan di dunia nyata.

Teknologi XR yang telah dikembangkan Primeskills merupakan gabungan dari seluruh immersive technology seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan mixed reality (MR). 

Seperti yang telah diketahui, AR merujuk pada teknologi yang menampilkan elemen digital ke dunia nyata di mana perangkat lunak AR mampu mengenali objek seperti meja dan dinding, kemudian memproyeksikan gambar dengan benar pada permukaan tersebut seperti filter Instagram atau mobile game Pokemon Go. 

Sebaliknya, VR mengacu pada teknologi yang benar-benar memutus dunia nyata, digantikan dengan dunia virtual yang disimulasikan. 

"Teknologi imersif dapat menjadi solusi yang relevan dan bisa disesuaikan juga memenuhi dengan kebutuhan dari industri yang berbeda. Industri saat ini tentu membutuhkan talent lulusan dengan kualitas yang baik dan kami optimis teknologi yang dikembangkan dapat menjadi solusi bagi banyak industri," katanya.

Pengembangan teknologi pun diperluas untuk peningkatan kualitas SDM seperti career fair, onboarding, learning and development, assessment, events, dan learning management system bagi klien perbankan, universitas, retail, hingga pemerintahan. Sejauh ini kami telah mendapat penilaian yang positif dan menjadi inovasi terbaru Primeskills untuk masuk ke dalam ekosistem dunia virtual.

Sepanjang tahun 2022, Primeskills telah bekerja sama dengan CIMB Niaga dan telah menyelesaikan total lebih dari 1.500 jam pelatihan modul VRTraining dan mendistribusikan total 325 unit VR Headsets ke 95 kota di seluruh Indonesia. 

Kerja sama ini merupakan salah satu penerapan VR training business-to-business (B2B) terbesar di Asia Tenggara. Lebih dari 90 persen karyawan menyatakan puas dengan adaptasi VR training dari segi modul dan kualitas besutan Primeskills dan terbukti meningkatkan efektivitas pelatihan.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022