Warga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengeluhkan kondisi lubang drainase yang menganga di sepanjang trotoar Taman Air Mancur Sri Baduga (Situ Buleud ), tepatnya di depan kantor Gedong Sigrong, yang membahayakan warga pejalan kaki.

“Jauh sekali dengan yang dulu. Sekarang seperti tidak terawat,” kata Udin , salah seorang warga Purwakarta yang ditemui di sekitar kawasan Air Mancur Sri Baduga Purwakarta, Selasa.

Dia menyebutkan, kondisi lubang drainase menganga di trotoar Taman Air Mancur Situ Buleud , tepatnya di depan kantor Gedong Sigrong , berbahaya bagi pejalan kaki.

Baca juga: Pemkab Purwakarta resmi jadikan Syekh Baing Yusuf sebagai nama jalan

Apalagi setiap akhir pekan, lokasi tersebut sering digunakan warga sekitar untuk jogging dan jalan santai. Jadi kalau tidak segera dibersihkan, bisa berbahaya.

Kondisi lubang drainase yang menganga di sepanjang trotoar Taman Air Mancur Situ Buleud , depan kantor Gedong Sigrong terekam oleh salah seorang warga.

Dari video yang diunggah seorang warga yang tersebar di WhatsApp , seorang warga merekam kondisi trotoar dan drainase di kawasan Situ Buleud , tepatnya di depan kantor Gedong Sigrong .

Baca juga: Pemkab Purwakarta sediakan Rp1 miliar untuk bantu ratusan pelaku UMKM

Dalam video terlihat lubang drainase yang menganga tanpa penutup. Bahkan, melalui lubang tersebut terlihat saluran drainase yang buruk, air tidak mengalir karena dipenuhi berbagai jenis sampah.

Warga yang merekam kondisi tersebut mengatakan, lubang drainase tersebut sangat berbahaya, bisa membahayakan pejalan kaki yang melintasi trotoar.

Melalui video juga terekam bahwa lubang drainase tanpa penutup itu tidak hanya satu, melainkan cukup banyak. Hampir semua lubang drainase menganga di sepanjang trotoar di depan Gedong Sigrong yang mengarah ke Pengadilan Negeri Purwakarta.

Baca juga: Pemkab Purwakarta sediakan pangan murah di acara Gempungan

Informasi yang dihimpun dari sejumlah warga, jika terjadi hujan lebat, kondisi jalan di sekitar kawasan Taman Air Mancur Sri Badugatergenang air, karena drainase tidak berfungsi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Purwakarta Ryan Oktavia sebelumnya mengatakan, tahun 2022 ini Pemkab Purwakarta mengalokasikan anggaran ratusan miliar untuk pengelolaan infrastruktur.

Namun, dari anggaran ratusan miliar, pembangunan saluran air atau drainase hanya Rp 4 miliar.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022