Depok (Antara Megapolitan) - Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly memberikan apresiasi kepada Imigrasi Kota Depok yang memberikan pelayanan terobosan yang kreatif dalam memberikan layanan pada masyarakat.

"Perlu terobosan yang kreatif dalam banyak hal bahkan terobosan yang belum dan kita pikirkan agar pelayanan kepada masyarakat semakin membaik," kata Yasonna Laoly ketika menghadiri acara buka puasa bersama di Kantor Imigrasi Kota Depok, Selasa.

Pelayanan Imigrasi Kota Depok yaitu memberikan kepastian waktu selama satu jam kepada masyarakat yang akan membuat paspor dan juga penerapan aplikasi Sistem Pemetaan Orang Asing (Sistapora) yang berbasis android dan iOS.

Yasonna berharap nantinya Sistapora tak hanya diterapkan di Kota Depok saja tetapi juga di Jakarta dan bisa menjadi 'bencmark' ditingkat nasional.

Menteri berharap agar masing-masing kantor meningkatkan pelayanan, kenyamanan dan antrian yang baik. Ini tentunya sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, dimana hal yang nyata dapat kita lakukan dalam melayani masyarakat.

Pelayanan yang baik kepada masyarakat ini tentunya dilakukan untuk kemajuan bangsa dan negara. "Kreatifitas dibutuhkan tentunya disesuaikan dinamika daerah itu sendiri mungkin cara dan metode yang berbeda," ujarnya.

Sementara itu Kepala Imigrasi Kota Depok Dudi Iskandar mengatakan pihaknya terus melakukan upaya perbaikan pelayanan kepada masyarakat.

Menurut dia pelayanan pembuatan paspor dapat dilakukan dengan mudah dan cepat asal syarat-syarat yang telah ditentukan dipenuhi. "Kami memberikan kepastian waktu lamanya hanya satu jam," katanya.

Mengenai Sistapora Dudi menjelaskan ini merupakan penggunaan teknologi informasi untuk melacak dan mengetahui keberadaan orang asing dan juga masa berlakunya paspor orang asing.

"Sistapora ini berbasis android dan juga iOS. Dengan adanya sistem ini kami bisa melacak keberadaan orang asing tersebut khusus hanya diwilayah Depok saja," katanya.

Dudi menjelaskan walaupun orang asing ini selalu berganti telepon genggam namun keberadannya tetap terdeteksi. Jadi bukan nomer telepon genggamnya yang terdeteksi tetapi nama dan pasword.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016