Polres Sukabumi Kota bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sukabumi tingkatkan pengawasan peredaran narkoba di tempat hiburan malam (THM) di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
"THM merupakan salah satu lokasi rawan peredaran narkoba, maka dari itu Polres Sukabumi Kota bersama BNNK Sukabumi meningkatkan pengawasan, sebagai salah satu upaya pemberantasan narkoba," kata Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, Iptu Astuti Setyaningsih di Sukabumi pada Minggu.
Menurut Astuti, untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di THM, pihaknya bersama petugas dari BNNK Sukabumi dan Subdenpom III/1-2 Sukabumi rutin melakukan razia.
Baca juga: Operasi Antik Polres Sukabumi tangkap 11 pengedar narkoba
Seperti yang dilaksanakan pada Sabtu (17/12) malam, di mana petugas gabungan melakukan razia ke sejumlah THM di Kota Sukabumi dan melakukan pemeriksaan urine terhadap puluhan pengunjung.
Lanjut dia, pemeriksaan urine ini dilakukan untuk mengetahui apakah pengunjung tersebut menggunakan narkoba atau tidak. Dari 39 pengunjung THM yang menjalankan pemeriksaan urine dua orang diantaranya positif Benzodiazepine.
Namun, setelah dimintai keterangan dua pengunjung itu mengaku tengah menjalani perawatan kesehatan yang dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan dari dokter.
Baca juga: Seorang pemuda di Kota Sukabumi edarkan sabu-sabu ditangkap polisi
"Peningkatan pengawasan peredaran narkoba ini juga dalam rangka cipta kondisi menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Tidak hanya narkoba, kami pun memperketat peredaran minuman keras ilegal untuk menjaga kondusivitas di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota," tambahnya.
Astuti mengatakan Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah rawan peredaran narkoba, karena jalur perlintasan dan berada di tengah-tengah dua kota besar yakni Bandung dan DKI Jakarta.
Dari hasil pengungkapan kasus yang dilakukan personel Satuan Narkoba Polres Sukabumi Kota, kasus peredaran sabu-sabu masih paling tinggi dan di urutan kedua peredaran obat keras ilegal.
Baca juga: Polisi tangkap pengedar sabu-sabu yang dikendalikan warga Bogor
Adapun mayoritas tersangka yang ditangkap mayoritas berusia produktif yang berasal dari berbagai kalangan. Dengan kondisi yang seperti ini, pihaknya tentu tidak main-main dan tebang pilih dalam mengungkap jaringan peredaran narkoba.
Dalam pemberantasan narkoba, Polres Sukabumi Kota tentunya tidak bisa bekerja sendiri tetapi membutuhkan informasi dan peran serta masyarakat untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"THM merupakan salah satu lokasi rawan peredaran narkoba, maka dari itu Polres Sukabumi Kota bersama BNNK Sukabumi meningkatkan pengawasan, sebagai salah satu upaya pemberantasan narkoba," kata Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, Iptu Astuti Setyaningsih di Sukabumi pada Minggu.
Menurut Astuti, untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di THM, pihaknya bersama petugas dari BNNK Sukabumi dan Subdenpom III/1-2 Sukabumi rutin melakukan razia.
Baca juga: Operasi Antik Polres Sukabumi tangkap 11 pengedar narkoba
Seperti yang dilaksanakan pada Sabtu (17/12) malam, di mana petugas gabungan melakukan razia ke sejumlah THM di Kota Sukabumi dan melakukan pemeriksaan urine terhadap puluhan pengunjung.
Lanjut dia, pemeriksaan urine ini dilakukan untuk mengetahui apakah pengunjung tersebut menggunakan narkoba atau tidak. Dari 39 pengunjung THM yang menjalankan pemeriksaan urine dua orang diantaranya positif Benzodiazepine.
Namun, setelah dimintai keterangan dua pengunjung itu mengaku tengah menjalani perawatan kesehatan yang dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan dari dokter.
Baca juga: Seorang pemuda di Kota Sukabumi edarkan sabu-sabu ditangkap polisi
"Peningkatan pengawasan peredaran narkoba ini juga dalam rangka cipta kondisi menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Tidak hanya narkoba, kami pun memperketat peredaran minuman keras ilegal untuk menjaga kondusivitas di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota," tambahnya.
Astuti mengatakan Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah rawan peredaran narkoba, karena jalur perlintasan dan berada di tengah-tengah dua kota besar yakni Bandung dan DKI Jakarta.
Dari hasil pengungkapan kasus yang dilakukan personel Satuan Narkoba Polres Sukabumi Kota, kasus peredaran sabu-sabu masih paling tinggi dan di urutan kedua peredaran obat keras ilegal.
Baca juga: Polisi tangkap pengedar sabu-sabu yang dikendalikan warga Bogor
Adapun mayoritas tersangka yang ditangkap mayoritas berusia produktif yang berasal dari berbagai kalangan. Dengan kondisi yang seperti ini, pihaknya tentu tidak main-main dan tebang pilih dalam mengungkap jaringan peredaran narkoba.
Dalam pemberantasan narkoba, Polres Sukabumi Kota tentunya tidak bisa bekerja sendiri tetapi membutuhkan informasi dan peran serta masyarakat untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022