Sukabumi (Antara Megapolitan) - Memasuki pekan kedua Ramadhan 1437 H, harga sembako di Kota Sukabumi, Jawa Barat mulai mengalami penurunan, bahkan sebagian komoditas harganya anjlok.
"Turunnya beberapa harga kebutuhan pokok ini disebabkan oleh menurunnya permintaan, tetapi pasokan melimpah," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi, Wahyu Setiawan di Sukabumi, Selasa.
Adapun komoditas sembako yang harganya anjlok seperti yakni cabai merah jenis TW harganya anjlok 37,5 persen, yang saat ini hanya dijual Rp20 ribu/kg padahal pada pekan pertama Ramadhan harga mencapai Rp32 ribu/kg.
Kemudian, daging ayam turun Rp1.000/kg dari Rp37 ribu menjadi Rp36 ribu setiap kilogramnya dan bawang merah harganya turun dari Rp34 ribu/kg menjadi Rp32 ribu/kg atau turun 5,88 persen.
Menurutnya, walaupun harga sudah turun, tetapi sebagian komoditas harganya tetap tinggi seperti daging ayam yang harganya berangsur turun tersebut dan untuk komoditas lainnya khususnya beras harganya masih relatif stabil dan berfluktuasi.
Selain itu, selama kenaikan harga sembako ini masih bisa dikatakan di bawah batas ambang kewajaran. Selain itu, persediaan dan pasokan sembako pun tetap aman.
"Harga bisa kembali naik, apalagi mendekati Idul Fitri karena dipastikan adanya kenaikan pemintaan kebutuhan pokok dari masyarakat yang akan merayakan lebaran," tambahnya.
Wahyu mengimbau kepada warga khususnya umat muslim, agar tidak panik saat mendekati lebaran sehingga melakukan pemborongan sembako sehingga menyebabkan harga melonjak.
Sementara, Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Sukabumi, Hanafie Zain mengatakan sejauh ini harga, pasokan, maupun persediaan sembako masih bisa dikatakan stabil.
Bahkan, setiap hari tim yang salah satunya berasal dari Diskoperindag melakukan pemantauan pergerakan harga dan hasilnya dilaporkan kepada pihaknya.
"Segala potensi terjadinya kenaikan harga terus kami antisipasi, namun tidak bisa mengeluarkan kebijakan terkait harga. Maka dari itu, kami secara rutin berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar pasokan sembako ke Kota Sukabumi tetap terpenuhi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Turunnya beberapa harga kebutuhan pokok ini disebabkan oleh menurunnya permintaan, tetapi pasokan melimpah," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi, Wahyu Setiawan di Sukabumi, Selasa.
Adapun komoditas sembako yang harganya anjlok seperti yakni cabai merah jenis TW harganya anjlok 37,5 persen, yang saat ini hanya dijual Rp20 ribu/kg padahal pada pekan pertama Ramadhan harga mencapai Rp32 ribu/kg.
Kemudian, daging ayam turun Rp1.000/kg dari Rp37 ribu menjadi Rp36 ribu setiap kilogramnya dan bawang merah harganya turun dari Rp34 ribu/kg menjadi Rp32 ribu/kg atau turun 5,88 persen.
Menurutnya, walaupun harga sudah turun, tetapi sebagian komoditas harganya tetap tinggi seperti daging ayam yang harganya berangsur turun tersebut dan untuk komoditas lainnya khususnya beras harganya masih relatif stabil dan berfluktuasi.
Selain itu, selama kenaikan harga sembako ini masih bisa dikatakan di bawah batas ambang kewajaran. Selain itu, persediaan dan pasokan sembako pun tetap aman.
"Harga bisa kembali naik, apalagi mendekati Idul Fitri karena dipastikan adanya kenaikan pemintaan kebutuhan pokok dari masyarakat yang akan merayakan lebaran," tambahnya.
Wahyu mengimbau kepada warga khususnya umat muslim, agar tidak panik saat mendekati lebaran sehingga melakukan pemborongan sembako sehingga menyebabkan harga melonjak.
Sementara, Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Sukabumi, Hanafie Zain mengatakan sejauh ini harga, pasokan, maupun persediaan sembako masih bisa dikatakan stabil.
Bahkan, setiap hari tim yang salah satunya berasal dari Diskoperindag melakukan pemantauan pergerakan harga dan hasilnya dilaporkan kepada pihaknya.
"Segala potensi terjadinya kenaikan harga terus kami antisipasi, namun tidak bisa mengeluarkan kebijakan terkait harga. Maka dari itu, kami secara rutin berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar pasokan sembako ke Kota Sukabumi tetap terpenuhi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016