Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) meminta Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), untuk mendukung upaya pemerintah dalam menyerap komoditas tersebut, guna meningkatkan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat mengatakan, kontribusi pengusaha penggilingan dalam meningkatkan CBP sangat penting, mengingat berdasarkan data, kelompok tersebut diperkirakan memiliki stok beras nasional sebesar 1,4 juta ton atau 22,1 persen dari stok beras nasional.

Berdasarkan data yang diolah NFA, stok beras nasional saat ini sekitar 6,7 juta ton. Sebanyak 22,1 persennya atau sekitar 1,4 juta ton ada di teman-teman penggilingan padi. Apabila dikerjasamakan dengan baik, jumlah ini bisa berkontribusi untuk meningkatkan CBP yang dikelola Bulog, kata Arief, saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) DPD Perpadi Jawa Timur.

Baca juga: Badan Pangan Nasional mulai strategi ketahanan pangan beras dengan subsidi Bulog

Arief menjelaskan, stok beras nasional yang sebanyak 6,7 juta ton tersebut tersebar di berbagai kelompok, yang paling tinggi berada di lini rumah tangga yang diperkirakan menyimpan stok sekitar 3,3 juta ton atau 50,5 persen dari keseluruhan stok nasional.

Sementara itu, lanjutnya, penggilingan memiliki stok sekitar 1,4 juta ton atau 22,1 persen, pedagang sekitar 800 ribu ton atau 11,9 persen, Bulog 651 ribu ton atau 9,9 persen, hotel, restoran dan kafe atau Horeka sekitar 333 ribu ton atau lima persen, dan Pasar Induk Beras Cipinang sekitar 37 ribu ton atau 0,6 persen.

Sekarang PR kita bersama adalah bagaimana memindahkan stok yang ada di penggilingan padi yang nanti akan dipanen, itu masuk ke Bulog. Karena sebenarnya yang harus ditingkatkan itu stok di Bulog yang seharusnya 1,2 juta ton, jelasnya.

Baca juga: BPN bersama BPS siapkan Satu Data Pangan dari 514 kota dan kabupaten

Ia menambahkan, NFA menargetkan peningkatan CBP hingga 1,2 juta ton sampai akhir tahun, hal itu sesuai hasil Rakortas bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk menjaga ketahanan pangan.

Pada akhir tahun potensi panen yang tersedia hanya sekitar 10-15 persen dari total keseluruhan angka panen nasional. Maka dari itu, lanjutnya, dibutuhkan kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan sektor pangan, terutama dengan para pengusaha penggilingan padi.

Untuk memenuhi target ini, saya mendorong Perpadi dapat menjadi mitra pemerintah dalam penguatan stok beras nasional. Ini bukan lagi tentang keuntungan pribadi, namun merupakan wujud bakti kita kepada negara, ungkapnya.

Baca juga: BPN: Surplus 700 ribu ton sebabkan harga ayam hidup turun

Selain menggandeng Perpadi, NFA melakukan sejumlah langkah lainnya, yakni mendorong pengadaan beras Bulog dari wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur bersama Kementerian Pertanian, dinas terkait dan Satgas Pangan dengan komitmen volume beras total 247.000 ton dalam kurun waktu November-Desember 2022.

Ketua DPD Perpadi Jawa Timur Hendra Tan mengatakan, pihaknya siap mendukung Badan Pangan Nasional dalam pemenuhan CBP. Dukungan Perpadi terhadap pemenuhan CBP tersebut tidak lagi bersifat untung rugi, namun merupakan bentuk kontribusi Perpadi Jawa Timur untuk negara.

Kita akan mencoba menghimpun seluruh anggota kita untuk bisa membantu mengirimkan stoknya semaksimal mungkin, agar bisa membantu pemenuhan target CBP 1,2 juta ton untuk nasional dan 100 ribu ton untuk Jawa Timur, ujarnya.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022