Petugas gabungan dari berbagai unsur pemerintahan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat melakukan pemangkasan pohon rawan tumbang yang berada di sekitar objek wisata laut selatan Kabupaten Sukabumi pada Selasa, (22/11).
"Pemangkasan pohon ini sebagai upaya mitigasi bencana untuk mengantisipasi terjadinya kembali pohon tumbang yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa seperti kejadian di Jalur Alternatif Cikidang-Palabuhanratu beberapa waktu lalu," kata Kepala Bagian Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi Prasetyo di Sukabumi, Selasa.
Menurut Prasetyo, langkah ini dilakukan sebagai upaya Pemkab Sukabumi untuk mengantisipasi terjadi bencana, apalagi menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dipastikan objek wisata laut selatan Kabupaten Sukabumi akan banyak kedatangan wisatawan dari berbagai daerah.
Baca juga: Petugas pangkas dahan pohon di Sukabumi cegah pohon tumbang
Baca juga: Petugas pangkas dahan pohon di Sukabumi cegah pohon tumbang
Adapun lokasi yang menjadi pelaksanaan pemangkasan dan penebangan pohon tersebut yang berada di ruas jalan nasional, tepatnya depan Samudra Beach Hotel, Kecamatan Cikakak serta beberapa titik lainnya.
Sebelum melakukan pemangkasan dan penebangan pihaknya juga sudah meminta izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), karena beberapa pohon berada di dalam kawasan Hutan Sukawayana.
Adapun pohon yang menjadi sasaran pemangkasan dan penebangan seperti yang sudah rapuh dan busuk. Untuk di Kecamatan Cikakak ini pihaknya mendata ada 69 pohon yang harus dilakukan pemangkasan maupun ditebang.
Baca juga: Ribuan pohon rawan tumbang di Bekasi dipangkas
"Dari hasil rapat koordinasi dengan berbagai instansi di sepanjang jalur wisata mulai dari Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak hingga Cisolok lebih dari 100 pohon yang harus dilakukan pemangkasan maupun penebangan," tambahnya.
Prastyo mengatakan kegiatan penertiban tersebut akan dilakukan secara berkelanjutan bersama dengan mitra Pemkab Sukabumi seperti PLN, Basarnas dan lainnya. Upaya ini untuk memberikan rasa aman kepada wisatawan khususnya warga yang melintas di jalan yang terdapat hutan maupun pohon-pohon berukuran besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Pemangkasan pohon ini sebagai upaya mitigasi bencana untuk mengantisipasi terjadinya kembali pohon tumbang yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa seperti kejadian di Jalur Alternatif Cikidang-Palabuhanratu beberapa waktu lalu," kata Kepala Bagian Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi Prasetyo di Sukabumi, Selasa.
Menurut Prasetyo, langkah ini dilakukan sebagai upaya Pemkab Sukabumi untuk mengantisipasi terjadi bencana, apalagi menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dipastikan objek wisata laut selatan Kabupaten Sukabumi akan banyak kedatangan wisatawan dari berbagai daerah.
Baca juga: Petugas pangkas dahan pohon di Sukabumi cegah pohon tumbang
Baca juga: Petugas pangkas dahan pohon di Sukabumi cegah pohon tumbang
Adapun lokasi yang menjadi pelaksanaan pemangkasan dan penebangan pohon tersebut yang berada di ruas jalan nasional, tepatnya depan Samudra Beach Hotel, Kecamatan Cikakak serta beberapa titik lainnya.
Sebelum melakukan pemangkasan dan penebangan pihaknya juga sudah meminta izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), karena beberapa pohon berada di dalam kawasan Hutan Sukawayana.
Adapun pohon yang menjadi sasaran pemangkasan dan penebangan seperti yang sudah rapuh dan busuk. Untuk di Kecamatan Cikakak ini pihaknya mendata ada 69 pohon yang harus dilakukan pemangkasan maupun ditebang.
Baca juga: Ribuan pohon rawan tumbang di Bekasi dipangkas
"Dari hasil rapat koordinasi dengan berbagai instansi di sepanjang jalur wisata mulai dari Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak hingga Cisolok lebih dari 100 pohon yang harus dilakukan pemangkasan maupun penebangan," tambahnya.
Prastyo mengatakan kegiatan penertiban tersebut akan dilakukan secara berkelanjutan bersama dengan mitra Pemkab Sukabumi seperti PLN, Basarnas dan lainnya. Upaya ini untuk memberikan rasa aman kepada wisatawan khususnya warga yang melintas di jalan yang terdapat hutan maupun pohon-pohon berukuran besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022