Pengelola Bank sampah induk di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berhasil mengumpulkan puluhan ton sampah plastik yang tersebar dari delapan kecamatan di sekitar daerah itu.
"Bank sampah induk sudah aktif dan kegiatannya sudah berjalan sejak Juni lalu. Sampai sekarang sudah terkumpul sekitar 36 ton sampah plastik," kata Ketua Pengelola Bank Sampah Induk Karawang, Haerudin di Karawang, Selasa.
Ia menyebutkan, sekitar 36 ton sampah plastik itu dipungut dari 35 titik TPS3R dan TPS warga yang tersebar di delapan kecamatan.
Baca juga: DPRD Karawang tuntaskan Raperda tentang Penyelenggaraan Bank Sampah
Kedelapan kecamatan itu di antaranya Kecamatan Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Timur, Telukjambe Barat, Klari, Rawamerta, Ciampel, dan Kecamatan Cikampek.
Untuk teknis pemungutan sampahnya dilakukan setiap pekan.
"Kami mengelola berbagai jenis sampah plastik dari 35 titik itu. Di antara sampah plastik yang dikumpulkan itu seperti sampah bekas sampo, deterjen, makanan dan jenis sampah plastik lainnya," katanya.
Baca juga: Bangun TPST, Karawang tunggu bantuan Bank Dunia
Sementara itu, terkait dengan rancangan peraturan daerah tentang penyelenggaraan bank sampah yang kini sedang dibahas DPRD Karawang, Haerudin berharap agar ranperda itu bisa segera disahkan, sehingga diharapkan ke depan dapat semakin mendukung keberadaan bank sampah yang dikelolanya.
Ketua Pansus Raperda Penyelenggaraan Bank Sampah DPRD Karawang, Mahpudin, sebelumnya menyampaikan kalau pihaknya kini tengah menuntaskan rancangan peraturan daerah tentang penyelenggaraan bank sampah.
Menurut dia, bank sampah diperlukan untuk mengatasi persoalan penumpukan sampah yang biasa terjadi di tempat pembuangan sementara dan juga untuk mengatasi ancaman overload di tempat pembuangan akhir Jalupang.
Baca juga: BPLHD Karawang akan kembangkan "bank sampah"
“Raperda (rancangan peraturan daerah) tentang Bank Sampah ini akan menjadi solusi persoalan sampah dari hulu hingga ke hilir,” katanya.
Ia berharap, dengan adanya regulasi itu ke depannya tidak ada sampah yang berserakan di tempat pembuangan sementara, karena pada dasarnya sampah dapat dimanfaatkan,
Nantinya Bank Sampah yang berperan untuk menjalankan konsep 3R atau reuse, reduce dan recycle. Konsep tersebut diharapkan bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan persoalan sampah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Bank sampah induk sudah aktif dan kegiatannya sudah berjalan sejak Juni lalu. Sampai sekarang sudah terkumpul sekitar 36 ton sampah plastik," kata Ketua Pengelola Bank Sampah Induk Karawang, Haerudin di Karawang, Selasa.
Ia menyebutkan, sekitar 36 ton sampah plastik itu dipungut dari 35 titik TPS3R dan TPS warga yang tersebar di delapan kecamatan.
Baca juga: DPRD Karawang tuntaskan Raperda tentang Penyelenggaraan Bank Sampah
Kedelapan kecamatan itu di antaranya Kecamatan Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Timur, Telukjambe Barat, Klari, Rawamerta, Ciampel, dan Kecamatan Cikampek.
Untuk teknis pemungutan sampahnya dilakukan setiap pekan.
"Kami mengelola berbagai jenis sampah plastik dari 35 titik itu. Di antara sampah plastik yang dikumpulkan itu seperti sampah bekas sampo, deterjen, makanan dan jenis sampah plastik lainnya," katanya.
Baca juga: Bangun TPST, Karawang tunggu bantuan Bank Dunia
Sementara itu, terkait dengan rancangan peraturan daerah tentang penyelenggaraan bank sampah yang kini sedang dibahas DPRD Karawang, Haerudin berharap agar ranperda itu bisa segera disahkan, sehingga diharapkan ke depan dapat semakin mendukung keberadaan bank sampah yang dikelolanya.
Ketua Pansus Raperda Penyelenggaraan Bank Sampah DPRD Karawang, Mahpudin, sebelumnya menyampaikan kalau pihaknya kini tengah menuntaskan rancangan peraturan daerah tentang penyelenggaraan bank sampah.
Menurut dia, bank sampah diperlukan untuk mengatasi persoalan penumpukan sampah yang biasa terjadi di tempat pembuangan sementara dan juga untuk mengatasi ancaman overload di tempat pembuangan akhir Jalupang.
Baca juga: BPLHD Karawang akan kembangkan "bank sampah"
“Raperda (rancangan peraturan daerah) tentang Bank Sampah ini akan menjadi solusi persoalan sampah dari hulu hingga ke hilir,” katanya.
Ia berharap, dengan adanya regulasi itu ke depannya tidak ada sampah yang berserakan di tempat pembuangan sementara, karena pada dasarnya sampah dapat dimanfaatkan,
Nantinya Bank Sampah yang berperan untuk menjalankan konsep 3R atau reuse, reduce dan recycle. Konsep tersebut diharapkan bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan persoalan sampah.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022