Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong masyarakat gencar mengkonsumsi ikan lokal yang sebenarnya juga banyak memiliki keunggulan sebagai sumber protein hewani secara nasional dengan menggencarkan sosialisasi melalui berbagai kegiatan.
"Salah satunya, melalui kegiatan FINA 2022 ini kami berharap bahwa ini menjadikan satu momentum yang menggelorakan semangat kita semua untuk memberikan gerakan makan ikan sebagai sumber protein hewani," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Artati Widiarti saat di acara Festival Ikan Nasional (FINA) 2022 di Botani Squere Bogor, Jumat.
Artati berharap Keppres nomor 3 tahun 2014 tentang Hari Ikan Nasional dapat menjadi penyemangat untuk kampanye makan ikan dalam berbagai kegiatan , karena ikan ini sudah selayaknya menjadi protein hewani secara nasional.
Baca juga: Anggota DPR RI kampanyekan Gemarikan pada masyarakat Kota Bogor
Kampanye FINA 2022 memberi pesan bahwa makan ikan bisa dilakukan tidak hanya dalam bentuk segar, dipamerkan juga beberapa produk olahan ikan yang tidak hanya cantik dan menarik tetapi juga kandungan gizinya terjaga.
Menurutnya, dari paparan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB Prof Fredinan Yulianda yang sudah mengingatkan kalau secara geografis Indonesia 70 persen kondisi perairan, sama seperti geografis bumi bumi secara umum, dimana dua pertiga wilayahnya ini perairan.
Dengan begitu, sudah selayaknya kalau ikan disajikan sebagai sumber protein hewani secara nasional. Menurut data KKP pada tahun 2021, konsumsi ikan masyarakat Indonesia mencapai 56 kg per kapita per tahun.
Baca juga: Kampanyekan gemar makan ikan, Dedi Mulyadi bagikan ikan segar pada warga
"Tadi disinggung juga angka konsumsi ikan itu ikan segar pak dekan, berarti yang dikonsumsinya itu lebih rendah lagi, karena kita tidak makan sisiknya dan lain-lain," kata dia.
Menurutnya, karena angkanya masih sangat rendah perlu ada gerakan bersama untuk menggalakkan konsumsi ikan lokal Indonesia. Hal ini bukan hanya akan berdampak kepada kesehatan ekonomi tetapi juga kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan FINA 2022 ini, kata Artati, diharapkan juga memberi edukasi kepada masyarakat agar mengkonsumsi ikan. Di samping itu, minat masyarakat ditunjang oleh pasokan yang baik.
Baca juga: Pemkab Bekasi kampanye Gemarikan cegah "stunting" saat pandemi
Artati pun mengapresiasi kerja sama dengan IPB University, atas penelitian-penelitian mengenai makan ikan, bagaimana mengolahnya menjadi ragam olahan, sehingga keinginan makan ikan didukung ketersediaan dan terjangkaunya harga.
"Ikan dapat menyebabkan kecerdasan bagi anak-anak bangsa. Ketersediaannya pun melimpah dengan berbagai keunggulan yang tidak kalah dengan jenis ikan luar negeri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Salah satunya, melalui kegiatan FINA 2022 ini kami berharap bahwa ini menjadikan satu momentum yang menggelorakan semangat kita semua untuk memberikan gerakan makan ikan sebagai sumber protein hewani," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Artati Widiarti saat di acara Festival Ikan Nasional (FINA) 2022 di Botani Squere Bogor, Jumat.
Artati berharap Keppres nomor 3 tahun 2014 tentang Hari Ikan Nasional dapat menjadi penyemangat untuk kampanye makan ikan dalam berbagai kegiatan , karena ikan ini sudah selayaknya menjadi protein hewani secara nasional.
Baca juga: Anggota DPR RI kampanyekan Gemarikan pada masyarakat Kota Bogor
Kampanye FINA 2022 memberi pesan bahwa makan ikan bisa dilakukan tidak hanya dalam bentuk segar, dipamerkan juga beberapa produk olahan ikan yang tidak hanya cantik dan menarik tetapi juga kandungan gizinya terjaga.
Menurutnya, dari paparan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB Prof Fredinan Yulianda yang sudah mengingatkan kalau secara geografis Indonesia 70 persen kondisi perairan, sama seperti geografis bumi bumi secara umum, dimana dua pertiga wilayahnya ini perairan.
Dengan begitu, sudah selayaknya kalau ikan disajikan sebagai sumber protein hewani secara nasional. Menurut data KKP pada tahun 2021, konsumsi ikan masyarakat Indonesia mencapai 56 kg per kapita per tahun.
Baca juga: Kampanyekan gemar makan ikan, Dedi Mulyadi bagikan ikan segar pada warga
"Tadi disinggung juga angka konsumsi ikan itu ikan segar pak dekan, berarti yang dikonsumsinya itu lebih rendah lagi, karena kita tidak makan sisiknya dan lain-lain," kata dia.
Menurutnya, karena angkanya masih sangat rendah perlu ada gerakan bersama untuk menggalakkan konsumsi ikan lokal Indonesia. Hal ini bukan hanya akan berdampak kepada kesehatan ekonomi tetapi juga kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan FINA 2022 ini, kata Artati, diharapkan juga memberi edukasi kepada masyarakat agar mengkonsumsi ikan. Di samping itu, minat masyarakat ditunjang oleh pasokan yang baik.
Baca juga: Pemkab Bekasi kampanye Gemarikan cegah "stunting" saat pandemi
Artati pun mengapresiasi kerja sama dengan IPB University, atas penelitian-penelitian mengenai makan ikan, bagaimana mengolahnya menjadi ragam olahan, sehingga keinginan makan ikan didukung ketersediaan dan terjangkaunya harga.
"Ikan dapat menyebabkan kecerdasan bagi anak-anak bangsa. Ketersediaannya pun melimpah dengan berbagai keunggulan yang tidak kalah dengan jenis ikan luar negeri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022