Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meninjau kemajuan pembangunan Masjid Agung dan pedestrian Alun-alun di daerahnya, untuk memastikan prosesnya berjalan sesuai tahapan yang direncanakan.

Dalam peninjauannya pada Rabu (9/11), Bima Arya mendapati pembangunan Masjid Agung Kota Bogor, Jawa Barat yang berada strategis di antara Pasar Kebon Kembang, Pasar Anyar, Stasiun Bogor dan Alun-alun kota itu telah mencapai 53 persen, sementara pembangunan pedestriannya memerlukan penertiban dari aktivitas parkir liar dan pedagang kaki lima.

"Area parkir di lantai bawah Masjid Agung menjadi titik awal pengecekan yang dilanjutkan ke lantai berikutnya, dimana para pekerja tengah melaksanakan pengerjaan interior Masjid Agung, mulai dari jendela, pintu, mihrab hingga pembuatan ornamen bagian atas untuk mihrab," kata Bima.

Baca juga: Pemkot prioritaskan lantai utama Masjid Agung Bogor selesai Desember

Bima Arya yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkot Bogor, Chusnul Rozaqi selanjutnya melihat-lihat proses pembangunan lantai 2 masjid yang akan dilaksanakan tahun 2023.

Agar mempercepat capaian target dari progres pembangunan interior, rencananya Dinas PUPR mulai pekan depan akan ada opsi penambahan jam kerja. Saat ini para pekerja yang ada tercatat ada 124 pekerja.

Rombongan Wali Kota Bogor berlanjut memantau lokasi pembangunan jalan akses antara Masjid Agung dengan Pasar Kebon Kembang yang direncanakan saling terintegrasi.

Baca juga: Pemkot Bogor segera buka lelang pembangunan Masjid Agung tahap ketiga pada 2022
Baca juga: Anggota DPRD minta Pemkot Bogor lebih tegas soal pembangunan Masjid Agung

Usai meninjau pembangunan sekitar masjid, Bima Arya pun melihat kendala dalam penataan pedestrian di sekitar Alun-alun Kota Bogor, Jawa Barat.

Bima menilai parkir liar pengunjung taman tersebut dan masyarakat yang ingin beraktivitas di sekitar Alun-alun, sekadar jajan di kuliner pedagang kaki lima (PKL) sekitarnya, maupun ke pertokoan di sana mengganggu proses penataan pedestrian.

"Segera ditertibkan, khususnya dari para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan kendaraan yang parkir sembarangan memakan badan jalan," katanya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022