Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai memasifkan operasi penyakit masyarakat (pekat), termasuk praktik prostitusi menjelang momentum pergantian tahun.

Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor, Cecep Imam Nagarasid di Cibinong, Bogor, Rabu menyebutkan bahwa pihaknya mulai meningkatkan intensitas operasi pekat pada Selasa (8/11). Dalam sehari, pihaknya berhasil menjaring 12 wanita malam dari sebuah kost di kawasan Kecamatan Cibinong, Bogor.

Para wanita malam itu langsung digelandang ke Mako Satpol PP Kabupaten Bogor, untuk dilakukan pendataan dan asesmen, sekaligus diberikan pembinaan.

Baca juga: Satpol PP siap tertibkan kawasan Stadion Pakansari dari PKL dan parkir liar
Baca juga: Plt Bupati Bogor evaluasi Satpol PP soal pengawasan PKL

"Dari 12 orang itu, kita lakukan asesmen, terbukti 10 orang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK). Kita beri pembinaan untuk tidak kembali bekerja seperti itu. Kalau kedapatan mengulangi, akan dikirim ke panti rehabilitasi sosial," kata Cecep Imam.

Menurutnya, informasi adanya aksi prostitusi tersebut berawal dari aduan masyarakat, kemudian melakukan pemantauan lokasi serta menentukan target operasi.

Ia menerangkan bahwa operasi pekat ini merupakan salah satu target Pemerintah Kabupaten Bogor yang dikemas dalam program Nongol Babat alias Nobat.

Baca juga: Satpol PP tertibkan 60 lapak PKL di sekitar Pasar Cibinong

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Program Nobat mampu menertibkan sebanyak 2.629 kasus kemaksiatan selama tahun 2021.

Ia mencatat, program yang dijalankan oleh Satpol PP Kabupaten Bogor itu dari tahun ke tahun angka penindakannya selalu meningkat, selama tahun 2019 ada 1.644 kasus dan tahun 2020 sebanyak 1.784 kasus.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022