Depok (Antara Megapolitan) - Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Universitas Pancasila Siswono Yudo Husodo (SYH) mengatakan Pancasila merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia tentang masyarakat yang baik dan diidealkan.

"Namun karena situasi politik dan kepemimpinan masyarakat nilai-nilai luhur dalam mengelola kepentingan umum jarang ditemui," katanya dalam Seminar Hari Lahir Pancasila Fakultas Psikologi Universitas Pancasila dengan tema Membangun Karakter Bangsa Maju Untuk Bangsa Indonesia, di Depok, Rabu.

Untuk itu katanya diperlukan penyadaran umum untuk kembali kepada Pancasila dalam penyelenggaraan negara dan kehidupan sehari-hari agar dapat mencapai secara optimal tujuan bernegara.

"Yang terjadi saat ini ada penyimpangan atas nilai-nilai Pancasila," katanya.

Ia mengatakan tolak ukur keberhasilan suatu ideologi adalah bagaimana membawa kemajuan disegala bidang kehidupan dan mensejahterakan rakyat, serta memantapkan persatuan dan memperkuat bangsanya.

Dikatakannya dalam perkembangan masyarakat yang semakin menjadi hedonis dan materialistis seringkali mengarah pada tujuan-tujuan yang pragmatis.

Saat ini lanjutnya banyak politisi yang baik akan dikalahkan oleh ploitisi yang buruk, karena politisi yang baik tak mampu dan tak mau melakukan hal-hal yang mampu dilakukan oleh politisi yang buruk.

"Dengan kondisi yang demikian maka jabatan politik akan diisi oleh orang-orang yang buruk," kata mantan calon wakil presiden 2004-2009 tersebut.

Dikatakannya setiap hari kita menyaksikan berita kekisruhan yang mewarnai perebutan kekuasaan sumber-sumber daya ekonomi termasuk bancakan anggaran negara di DPR, DPRD.

"Kita membutuhkan Pancasila yang pemahamannya mengikuti keunggulan peradaban," jelasnya.

Dalam sistem ekonomi katanya diperlukan pengembangan organisasi ekonomi nasional yang semakin fair, terbuka untuk persaiangan yang sehat, produktif dan efisien.

Sementara itu Mantan Mekopolhukam Tedjo Edhi Purdijatno mengatakan Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari etika dan budaya sendiri, maka nilai Pancasila sangat relevan untuk mengembalikan jatidiri bangsa Indonesia yang pantang menyerah, iklas dan rela berkorban.

Oleh karena itu katanya kita masih berharap adanya berbagai inisiatif dan kegiatan didunia pendidikan untuk menggali kembali nilai-nilai luhur, meningkatkan dan mempercepat pembangunan karakter bangsa.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016