Palang Merah Indonesia (PMI) gencar memberikan pelatihan kepada para relawan desa yang ada di seluruh penjuru Nusantara untuk membantu pemerintah dalam upaya mengendalikan kejadian luar biasa (KLB) yang bisa terjadi di setiap daerah.

"Pelatihan ini sebagai tindak lanjut Program Community Epidemic and Pandemic Preparedness (CP3) dan telah dilaksanakan di beberapa daerah salah satunya di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan," kata Staf Divisi Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat PMI Pusat Nurrista Agrestryana melalui sambungan telepon di Sukabumi, Jumat.

Dia menjelaskan para relawan desa ini diberikan pelatihan dan pengetahuan selama empat hari tentang surveilans berbasis masyarakat (SBM), di mana nantinya mereka akan bertugas membantu pemerintah dalam mengendalikan KLB.

Baca juga: Tingkatkan layanan kemanusiaan PMI kolaborasi dengan Kitabisa.com

Dengan pelatihan itu, katanya, jika terjadi KLB di daerah akan mudah menjangkau dan mempercepat penanganan khususnya masyarakat yang terdampak.

Dengan adanya pelatihan ini kapasitas masyarakat (relawan desa) bisa selalu siap siaga menghadapi risiko penyakit yang dapat menyebabkan KLB.

Para peserta pelatihan ini dibekali dengan berbagai materi dan kemampuan teknis untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari.

Ia mengatakan program CP3 ini sudah dan sedang dilaksanakan di enam provinsi yang mendapatkan donasi dari USAID melalui Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC)

Baca juga: PMI Cianjur berikan pelayanan kesehatan bagi korban bencana

Pelatihan yang dilaksanakan di Kabupaten Maros ini diikuti oleh 60 relawan desa dari Kecamatan Simbang yang masing-masing 30 orang, baik dari Desa Tanete dan Desa Samangki yang kegiatannya dilaksanakan selama 11 hingga 14 Oktober 2022.

"Tidak hanya sebatas pelatihan, kami pun melakukan berbagai kegiatan seperti sosialisasi, promosi kesehatan dan lainnya dengan tujuan memberikan edukasi untuk mencegah atau mengantisipasi maupun penanganan jika terjadi KLB penyakit," tambahnya.

Baca juga: PMI Palembang genjot pendonor darah sukarela untuk imbangi permintaan

Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros Muhammad Yunus mengharapkan program CP3 bisa meningkatkan kapasitas relawan desa khususnya dalam hal pengendalian KLB.

"Kami berharap peserta pelatihan ini ke depan bisa melakukan deteksi dini potensi terjadinya KLB di wilayahnya masing-masing," katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022