Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengusulkan kepada DPRD setempat untuk membangun 1.500 unit rumah korban bencana atau hunian tetap (huntap) dengan menggunakan APBD Tahun Anggaran 2023.
"Pada 2023, kita ingin ada 1.500 huntap yang bisa dibangun. Kami juga akan meminta dukungan DPRD agar rencana tersebut bisa masuk dalam APBD 2023. Mudah-mudahan semua bisa selesai bertahap," kata Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan di Cibinong, Bogor, Senin.
Pembangunan 1.500 unit huntap ini sudah diusulkan Pemerintah Kabupaten Bogor ke legislatif melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) dengan anggaran sekitar Rp120 miliar.
Baca juga: Bupati Bogor berharap Presiden resmikan huntap korban bencana di Sukajaya
Pagu anggaran tersebut sudah termasuk pembangunan jalan serta prasarana dan sarana umum (PSU) di lingkungan hunian tetap.
Iwan juga berkomitmen untuk mengawasi pembangunan 457 unit huntap yang sedang dikerjakan, dengan mendatangi langsung lokasi proyek di Desa Cigudeg pada Minggu, 9 Oktober 2022.
Di hari yang sama, ia juga meninjau pembangunan 187 unit huntap di Kecamatan Sukajaya yang tersebar di beberapa desa, yakni Desa Cisarua 50 unit, Pasirmadang 50 unit dan Cileuksa 87 unit.
Baca juga: Pemkab Bogor harapkan relokasi korban banjir Kampung Urug jadi percontohan nasional
Iwan mengaku ingin pembangunan PSU serta instalasi air dan listrik di huntap yang tahun ini sedang dikerjakan agar dianggarkan pada APBD Tahun 2023.
"Saya juga ingin jalan, instalasi air dan listrik bisa dibangun. Jadi, rumah beres, jalan dan instalasinya juga beres. Saya ingin menganggarkan di 2023," kata Iwan.
Ratusan unit huntap yang sedang dikerjakan masih belum cukup untuk menampung sekitar 2.000 kepala keluarga (KK) korban bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi awal tahun 2020 di empat kecamatan Kabupaten Bogor, yakni Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, dan Nanggung.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin menyebut bencana alam awal tahun 2020 di empat kecamatan diperkirakan menyebabkan kerugian hingga Rp1,4 triliun.
Baca juga: 205 unit hunian tetap bagi korban bencana awal tahun 2020 di Bogor telah rampung
"Itu bukan hasil perhitungan kami. Tapi, itu hasil perhitungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ujarnya.
Cuaca buruk yang terjadi pada Rabu, 1 Januari 2020 mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor terdampak banjir dan longsor.
Kejadian tersebut menyebabkan korban jiwa sebanyak delapan orang, dan tiga orang hilang dan sudah dinyatakan meninggal dunia. Kemudian, 12 orang mengalami luka berat, dan 517 orang mengalami luka ringan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Pada 2023, kita ingin ada 1.500 huntap yang bisa dibangun. Kami juga akan meminta dukungan DPRD agar rencana tersebut bisa masuk dalam APBD 2023. Mudah-mudahan semua bisa selesai bertahap," kata Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan di Cibinong, Bogor, Senin.
Pembangunan 1.500 unit huntap ini sudah diusulkan Pemerintah Kabupaten Bogor ke legislatif melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) dengan anggaran sekitar Rp120 miliar.
Baca juga: Bupati Bogor berharap Presiden resmikan huntap korban bencana di Sukajaya
Pagu anggaran tersebut sudah termasuk pembangunan jalan serta prasarana dan sarana umum (PSU) di lingkungan hunian tetap.
Iwan juga berkomitmen untuk mengawasi pembangunan 457 unit huntap yang sedang dikerjakan, dengan mendatangi langsung lokasi proyek di Desa Cigudeg pada Minggu, 9 Oktober 2022.
Di hari yang sama, ia juga meninjau pembangunan 187 unit huntap di Kecamatan Sukajaya yang tersebar di beberapa desa, yakni Desa Cisarua 50 unit, Pasirmadang 50 unit dan Cileuksa 87 unit.
Baca juga: Pemkab Bogor harapkan relokasi korban banjir Kampung Urug jadi percontohan nasional
Iwan mengaku ingin pembangunan PSU serta instalasi air dan listrik di huntap yang tahun ini sedang dikerjakan agar dianggarkan pada APBD Tahun 2023.
"Saya juga ingin jalan, instalasi air dan listrik bisa dibangun. Jadi, rumah beres, jalan dan instalasinya juga beres. Saya ingin menganggarkan di 2023," kata Iwan.
Ratusan unit huntap yang sedang dikerjakan masih belum cukup untuk menampung sekitar 2.000 kepala keluarga (KK) korban bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi awal tahun 2020 di empat kecamatan Kabupaten Bogor, yakni Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, dan Nanggung.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin menyebut bencana alam awal tahun 2020 di empat kecamatan diperkirakan menyebabkan kerugian hingga Rp1,4 triliun.
Baca juga: 205 unit hunian tetap bagi korban bencana awal tahun 2020 di Bogor telah rampung
"Itu bukan hasil perhitungan kami. Tapi, itu hasil perhitungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ujarnya.
Cuaca buruk yang terjadi pada Rabu, 1 Januari 2020 mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor terdampak banjir dan longsor.
Kejadian tersebut menyebabkan korban jiwa sebanyak delapan orang, dan tiga orang hilang dan sudah dinyatakan meninggal dunia. Kemudian, 12 orang mengalami luka berat, dan 517 orang mengalami luka ringan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022