Pemkab Cianjur, Jawa Barat, mencatat 188 produk unggulan UMKM dengan 66 pelaku usaha di Cianjur sudah masuk dalam elektronik Katalog (e-Katalog) dan terdaftar di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), ditargetkan 30 ribu produk UMKM dapat menyusul di tahun 2023.
"Produk yang sudah masuk dalam e-Katalog dan terdaftar di LPSE didominasi jenis makanan dan minuman serta alat tulis kantor dan kebersihan," kata Sub Koordinator Pengelolaan LPSE pada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Cianjur, Ary Widodo saat dihubungi Sabtu.
Berbagai strategi melalui pertemuan langsung dilakukan untuk membantu pelaku UMKM dalam mendaftarkan produknya karena platform e-Katalog yang disediakan termasuk di LPSE dilakukan secara terbuka oleh pemilik toko atau pelaku UMKM. Sehingga dapat memudahkan mereka untuk memasarkan secara luas produk yang dihasilkan.
"Kita berharap dibantu dinas koperasi UMKM dan perdagangan sebagai leading sector atau sektor basis penggerak pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.
Dia menjelaskan, selama ini masih banyak kendala yang dikeluhkan pelaku UMKM di Cianjur untuk mendaftarkan produknya masuk di e-Katalog dan tayang di LPSE seperti jaringan internet dan kuota yang minim, sehingga berbagai bantuan termasuk memudahkan mereka menjalani proses akan dilakukan bersama dinas terkait.
"Kita targetkan sebanyak-banyaknya untuk bisa masuk dalam platform yang sudah disediakan pemerintah, sehingga pelaku UMKM di Cianjur dapat dengan mudah memasarkan produk unggulan-nya. Minimal bisa tercapai 30 ribu produk UMKM Cianjur terdaftar di LPSE bersaing dengan 300 ribu produk lain se Indonesia," katanya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, sesuai dengan anjuran pemerintah pusat, Pemkab Cianjur sudah mengalokasikan lebih dari 40 persen dana belanja daerah untuk membeli produk dalam negeri agar perekonomian kembali bangkit, bahkan pihaknya meminta masyarakat untuk meningkatkan perekonomian dengan membeli produk lokal.
"Kami sudah alokasikan dana lebih dari 40 persen untuk belanja daerah dengan membeli produk dalam negeri atau lokal termasuk Alat Tulis Kantor. ASN di lingkungan Pemkab Cianjur diwajibkan membeli produk UMKM dari perajin lokal agar roda perekonomian kembali pulih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Produk yang sudah masuk dalam e-Katalog dan terdaftar di LPSE didominasi jenis makanan dan minuman serta alat tulis kantor dan kebersihan," kata Sub Koordinator Pengelolaan LPSE pada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Cianjur, Ary Widodo saat dihubungi Sabtu.
Berbagai strategi melalui pertemuan langsung dilakukan untuk membantu pelaku UMKM dalam mendaftarkan produknya karena platform e-Katalog yang disediakan termasuk di LPSE dilakukan secara terbuka oleh pemilik toko atau pelaku UMKM. Sehingga dapat memudahkan mereka untuk memasarkan secara luas produk yang dihasilkan.
"Kita berharap dibantu dinas koperasi UMKM dan perdagangan sebagai leading sector atau sektor basis penggerak pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.
Dia menjelaskan, selama ini masih banyak kendala yang dikeluhkan pelaku UMKM di Cianjur untuk mendaftarkan produknya masuk di e-Katalog dan tayang di LPSE seperti jaringan internet dan kuota yang minim, sehingga berbagai bantuan termasuk memudahkan mereka menjalani proses akan dilakukan bersama dinas terkait.
"Kita targetkan sebanyak-banyaknya untuk bisa masuk dalam platform yang sudah disediakan pemerintah, sehingga pelaku UMKM di Cianjur dapat dengan mudah memasarkan produk unggulan-nya. Minimal bisa tercapai 30 ribu produk UMKM Cianjur terdaftar di LPSE bersaing dengan 300 ribu produk lain se Indonesia," katanya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, sesuai dengan anjuran pemerintah pusat, Pemkab Cianjur sudah mengalokasikan lebih dari 40 persen dana belanja daerah untuk membeli produk dalam negeri agar perekonomian kembali bangkit, bahkan pihaknya meminta masyarakat untuk meningkatkan perekonomian dengan membeli produk lokal.
"Kami sudah alokasikan dana lebih dari 40 persen untuk belanja daerah dengan membeli produk dalam negeri atau lokal termasuk Alat Tulis Kantor. ASN di lingkungan Pemkab Cianjur diwajibkan membeli produk UMKM dari perajin lokal agar roda perekonomian kembali pulih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022