Universitas Indonesia (UI) menyerahkan buku “Kumpulan Policy Brief Universitas Indonesia untuk Presidensi G20 Indonesia 2022", sebagai bentuk kontribusi dan sumbangsih keilmuan terhadap pemerintah Indonesia yang menjadi Presiden G20.
Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro di Kampus UI Depok, Kamis mengatakan ada perbedaan yang luar biasa dalam konsep perguruan tinggi pada lima tahun terakhir. Dahulu, akademisi hanyalah produsen artikel di jurnal ilmiah, namun terjadi pergeseran pada 2015.
Pergeserannya yaitu perguruan tinggi dituntut untuk melihat dampak penelitian, ada tidaknya policy action, serta engagement dengan mitra industri, pemerintah, maupun masyarakat.
"Event G20 ini memberikan kesempatan serta menjadi jendela bagi UI untuk membuktikan bahwa konsep engagement perguruan tinggi dengan lingkungannya (yang disebut triple helix) bisa berjalan," katanya.
Policy brief yang dihasilkan saat ini adalah salah satu contoh dari ide yang tidak hanya mengisi artikel ilmiah, tetapi juga menjadi alat untuk membuat kebijakan atau masukan.
Rekomendasi kebijakan dalam kumpulan policy brief ini merupakan hasil dari kegiatan UI International Conference on G20 “Boosting Indonesia’s Role in Strategic Issues for G20 Presidency” yang diadakan pada 15–16 Juni 2022 di Jakarta.
Dalam buku tersebut, terdapat 40 policy brief yang mencakup tiga tema utama Presidensi G20, yaitu 11 policy brief terkait Arsitektur Kesehatan Global, 15 policy brief untuk Transformasi Digital, 12 policy brief terkait Transisi Energi, dan 2 policy brief untuk cross-cutting issues.
Selain policy brief, UI juga menyerahkan Bus Listrik Merah Putih untuk membantu mobilisasi para delegasi selama pelaksanaan Pertemuan ke-3 Sherpa G20. Simbolisasi penyerahan dilakukan oleh Prof. Ari kepada Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso.
Bus Listrik Merah Putih UI merupakan bus yang bangun platform chassis-nya, sistem penggerak, sistem rem, sistem kendali, inverter, dashboard, serta sistem pendinginnya (air conditioning) dirancang mandiri oleh para ahli UI.
Prof. Ari menyampaikan, bus listrik ini merupakan salah satu bukti bahwa akademisi tidak hanya menghasilkan ide, tetapi juga dapat melakukan inovasi berupa produk yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Biasanya, konsep dari bus listrik hanya menjadi artikel ilmiah, tetapi sekarang bisa menjadi produk bus listrik yang bisa dimanfaatkan secara langsung. Ini merupakan ilmu baru lagi karena akan ada jalinan akademisi dengan industri.
"Kami berharap Bus Listrik Merah Putih dapat digunakan untuk mendukung penyelenggaraan Presidensi Indonesia pada G20 2022 serta dapat menjadi sumbangsih keilmuan bagi masyarakat," kata Prof. Ari.
Baca juga: Akademisi UI : Presidensi G20 Indonesia momentum ciptakan perdamaian dunia
Baca juga: UI adakan konferensi internasional dukung presidensi G20
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro di Kampus UI Depok, Kamis mengatakan ada perbedaan yang luar biasa dalam konsep perguruan tinggi pada lima tahun terakhir. Dahulu, akademisi hanyalah produsen artikel di jurnal ilmiah, namun terjadi pergeseran pada 2015.
Pergeserannya yaitu perguruan tinggi dituntut untuk melihat dampak penelitian, ada tidaknya policy action, serta engagement dengan mitra industri, pemerintah, maupun masyarakat.
"Event G20 ini memberikan kesempatan serta menjadi jendela bagi UI untuk membuktikan bahwa konsep engagement perguruan tinggi dengan lingkungannya (yang disebut triple helix) bisa berjalan," katanya.
Policy brief yang dihasilkan saat ini adalah salah satu contoh dari ide yang tidak hanya mengisi artikel ilmiah, tetapi juga menjadi alat untuk membuat kebijakan atau masukan.
Rekomendasi kebijakan dalam kumpulan policy brief ini merupakan hasil dari kegiatan UI International Conference on G20 “Boosting Indonesia’s Role in Strategic Issues for G20 Presidency” yang diadakan pada 15–16 Juni 2022 di Jakarta.
Dalam buku tersebut, terdapat 40 policy brief yang mencakup tiga tema utama Presidensi G20, yaitu 11 policy brief terkait Arsitektur Kesehatan Global, 15 policy brief untuk Transformasi Digital, 12 policy brief terkait Transisi Energi, dan 2 policy brief untuk cross-cutting issues.
Selain policy brief, UI juga menyerahkan Bus Listrik Merah Putih untuk membantu mobilisasi para delegasi selama pelaksanaan Pertemuan ke-3 Sherpa G20. Simbolisasi penyerahan dilakukan oleh Prof. Ari kepada Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso.
Bus Listrik Merah Putih UI merupakan bus yang bangun platform chassis-nya, sistem penggerak, sistem rem, sistem kendali, inverter, dashboard, serta sistem pendinginnya (air conditioning) dirancang mandiri oleh para ahli UI.
Prof. Ari menyampaikan, bus listrik ini merupakan salah satu bukti bahwa akademisi tidak hanya menghasilkan ide, tetapi juga dapat melakukan inovasi berupa produk yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Biasanya, konsep dari bus listrik hanya menjadi artikel ilmiah, tetapi sekarang bisa menjadi produk bus listrik yang bisa dimanfaatkan secara langsung. Ini merupakan ilmu baru lagi karena akan ada jalinan akademisi dengan industri.
"Kami berharap Bus Listrik Merah Putih dapat digunakan untuk mendukung penyelenggaraan Presidensi Indonesia pada G20 2022 serta dapat menjadi sumbangsih keilmuan bagi masyarakat," kata Prof. Ari.
Baca juga: Akademisi UI : Presidensi G20 Indonesia momentum ciptakan perdamaian dunia
Baca juga: UI adakan konferensi internasional dukung presidensi G20
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022