Bekasi, 16/10 (ANTARA) - Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Momon Sulaeman menilai alokasi anggaran perbaikan saluran air senilai Rp21,9 miliar pada tahun 2011 belum ideal.

"Selama ini anggaran perbaikan saluran air hanya 15 persen dari total alokasi APBD yang diterima Disbimarta. Idealnya 40 hingga 60 persen," katanya di Bekasi, Jawa Barat, Minggu.

Pada tahun 2011, kata dia, pihaknya memperoleh sekitar Rp21,9 miliar atau setara dengan 15 persen dari alokasi APBD untuk perbaikan infrastruktur Kota Bekasi 2011 sebesar Rp146 miliar. Sisanya diperuntukkan bagi perbaikan jalan.

"Dengan alokasi 15 persen setiap tahun, rata-rata kerusakan saluran air yang bisa diperbaiki hanya lima titik per tahun. Sementara, jumlah saluran air yang butuh perbaikan jumlahnya mencapai 20 titik," katanya.

Ia mengatakan, kerusakan saluran air tersebut di antaranya berada di Jalan Joyomartono, Jalan Baru Underpass, Jalan Pekyon-Pondokgede, dan sejumlah titik di Kali Bekasi dan beberapa anak kali lainnya.

"Banyak saluran air yang tertutup puing bangunan dan tersumbat sampah," katanya.

Pihaknya optimistis dengan kekurangan anggaran itu bisa memaksimalkan perbaikan saluran air. Minimal perbaikan itu harus selesai sebelum 25 Desember 2011.

"Kami sudah melakukan pengurangan titik banjir. Oktober ini kami mulai pembersihan saluran saluran drainase tersier yang berada di saluran kota, penghubung kepada saluran sekunder," demikian Momon.
 

Andi Firdaus

Pewarta:

Editor : Budisantoso Budiman


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011