Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI mengikuti lokakarya (workshop) tentang keamanan laut bertajuk Operationalizing Maritime Cooperative Mechanisms Regional Workshop di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman negara-negara di kawasan akan pentingnya kolaborasi. Tidak hanya sinergisme antarinstansi terkait secara nasional, namun juga antarnegara dalam rangka menangani permasalahan keamanan laut," kata Pranata Humas Ahli Muda Bakamla RI Kapten Yuhanes Antara dalam keterangan tertulis yang diterima di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.

Berdasarkan hasil diskusi, lanjut Yuhanes, seluruh perwakilan negara yang hadir dalam lokakarya itu sepakat terus meningkatkan kerja sama regional guna menangani isu-isu keamanan laut yang menjadi perhatian bersama.

Dalam kegiatan itu, Bakamla RI juga berkesempatan memaparkan tentang penyelenggaraan keamanan, keselamatan, dan penegakan hukum di laut, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Keamanan, Keselamatan, dan Penegakan Hukum di Wilayah Perairan Indonesia dan Wilayah Yurisdiksi Indonesia.

Lokakarya tersebut diinisiasi oleh International Narcotics and Law Enforcement Affairs Section (INL-US Embassy), Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA), United States Coast Guard (USCG), Australian Border Force (ABF), dan Japan Coast Guard (JCG).

Kegiatan itu juga dihadiri oleh delegasi perwakilan lima negara di kawasan Asia Tenggara, yakni Bakamla dari Indonesia, Philippine Coast Guard (PCG) dari Filipina, Thai MECC dari Thailand, Directorate of Fisheries dari Vietnam, dan Malaysia.

Baca juga: Solusi keselamatan pelayaran di Selat Malaka dari Laksda Hutabarat
Baca juga: RUU Kelautan; Langkah Nyata Menyelesaikan Problem Kelautan


 

Pewarta: Ilham Yude Pratama

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022