Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Chongzuo, China, dijadwalkan mengunjungi Kota Bogor pada pertengahan April dalam rangka penjajakan hubungan kerja sama antara kedua kota.
"Kunjungan Pemerintah Kota Chongzuo akan berlangsung dua hari Kamis dan Jumat tepatnya tanggal 22 hingga 23 April mendatang," kata Kepala Bagian Kerja Sama Pemerintah Kota Bogor, Dinar Dahlia, di Bogor, Jumat.
Dinar mengatakan kedatangan Pemerintah Kota Chongzuo diawali karena ketertarikan terhadap Kebun Raya Bogor. Selain mengunjungi kebun raya, delegasi dari salah satu kota di negara Tirai Bambu tersebut rencananya akan bertukar informasi dan menjalin kerja sama di bidang perdagangan, pariwisata, pendiidkan, dan seni budaya.
"Delegasi berjumlah lima orang, akan disambut langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Balai Kota," katanya.
Ia mengatakan, rombongan delegasi Kota Chongzuo terdiri dari Su Zhi Qiu selaku Ketua Staf Ahli pemerintah kota, Liang Zhing Hoang Wakil Sekretaris pemerintah kota, Ling Yong Yi selaku Ketua Panitia Pembangunan kota dan daerah, Huang Baq Quan adalah Ketua Staf Ahli Daerah Jiang Zhou Kota Changzhou dan Zhao Ming selaku Wakil Ketua Urusan Luar Negeri.
Untuk menyambut kedatangan mereka, lanjut Dinar, Pemerintah Kota Bogor telah menyiapkan upacara penyambutan berupa tarian selamat datang yang ditampilkan dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Setelah persembahan tarian selama datang, rombongan akan mendengarkan paparan dari Wali Kota Bogor akan berbagai potensi yang kita miliki," katanya.
Menurut Dinas, bentuk kerja sama yang akan dibahas belum ada karena tergantung ketertarikan delegasi di bidang apa yang diminati.
"Kemungkinan besar, Pemerintah Chongzuo lebih mengarahkan kerja sama di bidang kehutanan karena mereka ingin berkunjung ke IPB dan Kebun Raya Bogor," katanya.
Dinar menambahkan, selama di Kota Bogor, delegasi dari Pemerintah Kota Chongzuo akan mengunjungi sejumlah tepat, selain Balai Kota, IPB dan Kebun Raya. Juga mengunjungi sentra kerajinan Batik Bogor.
"Diharapkan nanti ada kerja sama perdagangan, kiat bisa mengekspor Batik Bogor ke China," katanya.
Pemerintah Kota Bogor telah beberapa kali menjalin kerja sama luar negeri dengan sejumlah negara. Kerja sama terjadi dari hasil kunjungan Wali Kota Bogor keempat negara yakni Korea, Swiss, Yokohama, dan Paris.
Berdasarkan catatan Humas Pemkot Bogor, dari kunjungan ke Korea Selatan dan Swiss, Pemerintah Kota Bogor mendapat bantuan dari NIES berupa alat monitoring penggunaan energi di beberapa lokasi, termasuk gedung DPRD, Kecamatan Tanah Sareal dan Rusunawa.
Alat tersebut berfungsi untuk melihat besaran penggunaan energi di satu lokasi yang berpengaruh terhadap pencemaran gas rumah kaca, karena sesuai kesepatan Paris bahwa data pencemaran gas rumah kaca harus berdasarkan data yang terus diperbaharu dengan menggunakan teknolgi.
NIES juga merencanakan memberikan bantuan alat sensor untuk bis Trans Pakuan berjumlah 20 unit yang berfungsi memonitor lokasi terakhir bis sehingga dapat meningkatkan layanan bagi penumpang. Total jumlah bantuan sebesar Rp3 miliar.
Sementara itu, kunjungan ke Paris, Pemerintah Kota Bogor menerima bantuan dari AFD yakni lembaga nirlaba di bawah pemerintah Prancis di bidang lingkungan hidup berupa techincal assistent, pendampingan dan kajian rencana aksi perubahan iklim dan lampu pintar penerang jalan.
Selain itu juga, Pemerintah Kota Bogor telah menandatangani nota kesepahaman dengan PPI Paris dengan ruang lingkup kajian di bidang transportasi, kebersihan, dan lingkungan hidup dan membantu promosi perdagangan, kebudayaan serta pariwisata. Program magang di industri Pemkot Bogor dan tugas informasi dan publikasi kegiatan Pemkot dan PPI Paris.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Kunjungan Pemerintah Kota Chongzuo akan berlangsung dua hari Kamis dan Jumat tepatnya tanggal 22 hingga 23 April mendatang," kata Kepala Bagian Kerja Sama Pemerintah Kota Bogor, Dinar Dahlia, di Bogor, Jumat.
Dinar mengatakan kedatangan Pemerintah Kota Chongzuo diawali karena ketertarikan terhadap Kebun Raya Bogor. Selain mengunjungi kebun raya, delegasi dari salah satu kota di negara Tirai Bambu tersebut rencananya akan bertukar informasi dan menjalin kerja sama di bidang perdagangan, pariwisata, pendiidkan, dan seni budaya.
"Delegasi berjumlah lima orang, akan disambut langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Balai Kota," katanya.
Ia mengatakan, rombongan delegasi Kota Chongzuo terdiri dari Su Zhi Qiu selaku Ketua Staf Ahli pemerintah kota, Liang Zhing Hoang Wakil Sekretaris pemerintah kota, Ling Yong Yi selaku Ketua Panitia Pembangunan kota dan daerah, Huang Baq Quan adalah Ketua Staf Ahli Daerah Jiang Zhou Kota Changzhou dan Zhao Ming selaku Wakil Ketua Urusan Luar Negeri.
Untuk menyambut kedatangan mereka, lanjut Dinar, Pemerintah Kota Bogor telah menyiapkan upacara penyambutan berupa tarian selamat datang yang ditampilkan dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Setelah persembahan tarian selama datang, rombongan akan mendengarkan paparan dari Wali Kota Bogor akan berbagai potensi yang kita miliki," katanya.
Menurut Dinas, bentuk kerja sama yang akan dibahas belum ada karena tergantung ketertarikan delegasi di bidang apa yang diminati.
"Kemungkinan besar, Pemerintah Chongzuo lebih mengarahkan kerja sama di bidang kehutanan karena mereka ingin berkunjung ke IPB dan Kebun Raya Bogor," katanya.
Dinar menambahkan, selama di Kota Bogor, delegasi dari Pemerintah Kota Chongzuo akan mengunjungi sejumlah tepat, selain Balai Kota, IPB dan Kebun Raya. Juga mengunjungi sentra kerajinan Batik Bogor.
"Diharapkan nanti ada kerja sama perdagangan, kiat bisa mengekspor Batik Bogor ke China," katanya.
Pemerintah Kota Bogor telah beberapa kali menjalin kerja sama luar negeri dengan sejumlah negara. Kerja sama terjadi dari hasil kunjungan Wali Kota Bogor keempat negara yakni Korea, Swiss, Yokohama, dan Paris.
Berdasarkan catatan Humas Pemkot Bogor, dari kunjungan ke Korea Selatan dan Swiss, Pemerintah Kota Bogor mendapat bantuan dari NIES berupa alat monitoring penggunaan energi di beberapa lokasi, termasuk gedung DPRD, Kecamatan Tanah Sareal dan Rusunawa.
Alat tersebut berfungsi untuk melihat besaran penggunaan energi di satu lokasi yang berpengaruh terhadap pencemaran gas rumah kaca, karena sesuai kesepatan Paris bahwa data pencemaran gas rumah kaca harus berdasarkan data yang terus diperbaharu dengan menggunakan teknolgi.
NIES juga merencanakan memberikan bantuan alat sensor untuk bis Trans Pakuan berjumlah 20 unit yang berfungsi memonitor lokasi terakhir bis sehingga dapat meningkatkan layanan bagi penumpang. Total jumlah bantuan sebesar Rp3 miliar.
Sementara itu, kunjungan ke Paris, Pemerintah Kota Bogor menerima bantuan dari AFD yakni lembaga nirlaba di bawah pemerintah Prancis di bidang lingkungan hidup berupa techincal assistent, pendampingan dan kajian rencana aksi perubahan iklim dan lampu pintar penerang jalan.
Selain itu juga, Pemerintah Kota Bogor telah menandatangani nota kesepahaman dengan PPI Paris dengan ruang lingkup kajian di bidang transportasi, kebersihan, dan lingkungan hidup dan membantu promosi perdagangan, kebudayaan serta pariwisata. Program magang di industri Pemkot Bogor dan tugas informasi dan publikasi kegiatan Pemkot dan PPI Paris.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016